... 10 tahun terakhir susah sekali mendapatkan sponsor pentas teater di Indonesia... "
Bandung (ANTARA News) - "Infrastruktur gedung dan aula pertunjutan dengan nilai sewa tinggi kian tidak terjangkau untuk menggelar pentas orang-orang teater," kata penyair dan tokoh teater, Jose Rizal Manua, di Sekolah Tinggi Seni Indonesia (STSI) Kota Bandung. 

"Gedung mewah menjadi tidak bermanfaat karena harga sewa yang terlalu mahal dan tidak terjangkau," kata dia, pada acara bertajuk Dialog Masyarakat Teater, itu.

Infrastruktur, sponsor, dan media televisi menjadi tantangan bagi tokoh-tokoh teater moderen Indonesia. Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir susah sekali mendapatkan sponsor pentas teater di Indonesia.

"Sejak 10 tahun lalu saat krisis moneter susah sekali mendapatkan sponsor. Para seponsor lebih suka yang kebarat-baratan," katanya.

Lebih lanjut, Jose Rizal menyebutkan kualitas dan kuantitas teater modern di Jakarta, tidak lepas dari dampak dibongkarnya gedung-gedung teater representatif yang dibongkar seperti teater arena dan teater tertutup.

"Selama 10 tahun teater Indonesia mengalami frustasi, ketika gedung megah itu berdiri," kata Jose.

Kendati gedungnya berdiri megah, refresentatif namun tidak semua orang teater bisa menjangkau tarif sewa, sehingga menjadi asing bagi pelaku teater itu sendiri.

"Pada tahun tujuh puluhan teater manjadi primadona, teater dibutuhkan menjadi media sharing," kata Jose.

Pada dialog dinamika masyarakat teater itu juga dihadiri pembicara lain, yaitu Iman Soleh dan Harris Priadie Bah.

Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014