Jakarta (ANTARA News) - Sebanyak 298 penumpang (termasuk 15 awak pesawat) yang berada di dalam pesawat Malaysia Airlines MH17 rute Amsterdam-Kuala Lumpur yang ditembak jatuh di Ukraina, Kamis (17/7), telah diketahui asal kewarganegaraan seluruhnya.

Rilis Malaysia Airlines yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, jumlah terbanyak dari 298 penumpang pesawat adalah 192 warga negara Belanda (termasuk 1 orang kewarganegaraan ganda Belanda-Amerika Serikat).

Selanjutnya adalah 44 warga negara Malaysia (termasuk 15 awak pesawat dan 2 bayi), 27 warga negara Australia, 12 warga negara Indonesia (termasuk 1 bayi), dan 10 warga Inggris Raya (termasuk 1 orang berkewarganegaraan ganda Inggris-Afrika Selatan).

Kemudian, 4 warga negara Jerman, 4 warga negara Belgia, 3 warga negara Filipina, 1 warga negara Kanada, dan 1 warga negara Selandia Baru.

Malaysia Airlines menyatakan telah bekerja erat dengan kedutaan besar yang warga negaranya menjadi korban untuk memberikan kabar kepada kerabat korban.

Selain itu, maskapai tersebut menyatakan fokus untuk bekerja dengan tim respons gawat darurat dan otoritas guna mendukung penuh apa-apa yang dibutuhkan kerabat korban.

Malaysia Airlines juga menyatakan rasa duka dan doa mereka bagi para penumpang dan awak pesawat serta anggota keluarga dari para korban, serta akan tetap selalu menyediakan informasi terkini.

Keluarga korban dapat menghubungi nomor +603 7884 1234 (Malaysia) atau +31703487770 (Belanda).

Sebelumnya, Malaysia Airlines menyatakan rute pesawat bernomor MH17 dari Amsterdam menuju Kuala Lumpur yang ditembak jatuh di kawasan udara Ukraina, Kamis (17/7), dinyatakan aman oleh International Civil Aviation Organisation (ICAO).

Selain itu, menurut rilis tersebut, International Air Transportation Association menyatakan bahwa kawasan udara yang ditempuh pesawat tersebut bukanlah subjek dari pelarangan terbang.

Dengan adanya kejadian ini, semua penerbangan rute Eropa yang dioperasikan oleh Malaysia Airlines akan mengambil rute alternatif menghindari rute yang biasa tersebut. 

Pewarta: Muhammad Razi Rahman
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2014