... sudah ikhlas. Mama sudah senang bertemu Tuhan di sana... "
Jakarta (ANTARA News) - Keluarga korban pesawat Malaysia Airlines MH17, Gerda Leliana Lahenda (83), berharap jenazah anggota keluarganya itu masih utuh dan bisa ditemukan serta dipulangkan untuk dimakamkan di Indonesia.

"Keluarga sudah ikhlas. Mama sudah senang bertemu Tuhan di sana. Tapi kami bingung kalau tidak ada jenazahnya," kata Aviani Lahenda (53), menantu dia, saat ditemui di rumahnya di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Sabtu.

Data terakhir menyatakan, ada 12 WNI di dalam kabin Boeing B-777 Malaysia Airlines MH17 yang ditembak jatuh di udara Ukraina, Kamis lalu (17/7). 

Aviani mengatakan, di pemberitaan di media massa disebutkan ada beberapa jenazah yang berhasil ditemukan. Mereka berharap salah satu jenazah itu adalah Gerda.

Menurut Aviani, keluarga saat ini sedang menunggu kabar dari Kementerian Luar Negeri. Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri sudah menghubungi dan meminta keluarga untuk menunggu kabar selanjutnya.

Di mata keluarga, Gerda merupakan sosok orang tua yang lincah dan baik. Karena saudara-saudara kandungnya berada di Belanda, setidaknya setiap tahun Gerda pasti berkunjung ke negeri kincir angin itu.

"Mama ke Belanda untuk berlibur dan bertemu saudara-saudaranya. Semua saudara kandung bersama anak dan cucu mereka ada di Belanda," tuturnya.

Aviani mengatakan mertuanya itu berangkat ke Belanda tiga bulan lalu bersama sahabat dekatnya, Jane Madelaine Adi Soetjipto.

Anetta Lahenda (24), cucu Gerda, mengatakan neneknya figur yang dekat dengan cucu-cucunya.

"Oma punya dua anak dan lima cucu. Setiap dua minggu sekali dia bergiliran menginap di rumah anak-anaknya. Jadi kami sebagai cucu juga dekat," katanya.

Anetta mengatakan meskipun sudah tua, Gerda tidak mau diantar ketika akan berangkat ke Belanda. Dia menuturkan, Gerda berkata bila terjadi apa-apa itu sudah takdir Tuhan.

"Waktu berangkat ke Belanda juga naik Malaysia Airlines. Meskipun sempat ada kejadian pesawat MH370 yang hilang, Oma bilang itu sudah takdir," tuturnya.

Pewarta: Dewanto Samodro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014