Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp623,24 triliun atau 40,7 persen dari pagu APBN,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Keuangan mencatat realisasi pendapatan negara hingga 30 Juni 2014 telah mencapai Rp712,7 triliun atau 42,8 persen dari target yang ditetapkan dalam APBN sebesar Rp1.667,1 triliun.

"Pada periode yang sama tahun 2013, realisasi mencapai Rp623,24 triliun atau 40,7 persen dari pagu APBN," kata Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan Yudi Pramadi dalam keterangan pers tertulis di Jakarta, Kamis.

Yudi menjelaskan peningkatan pendapatan terlihat dari persentase realisasi perpajakan yang lebih tinggi 1,4 persen dari tahun lalu, dan pendapatan negara bukan pajak (PNBP) yang lebih tinggi 3,4 persen dari persentase realisasi tahun lalu.

Realisasi penerimaan perpajakan hingga Juni 2014 mencapai Rp539,5 triliun atau 42,1 persen dari target Rp1.280,4 triliun, dan realisasi penerimaan negara bukan pajak mencapai Rp172,2 triliun atau 44,7 persen dari target Rp385,4 triliun.

Sementara, realisasi belanja negara telah mencapai Rp759,9 triliun atau 41,2 persen dari pagu APBN sebesar Rp1.842,5 triliun, lebih tinggi dari realisasi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp677,71 triliun atau 40,3 persen dari pagu APBN 2013.

Menurut Yudi, tingginya penyerapan belanja terlihat dari persentase realisasi belanja pemerintah pusat pada 2014 yang lebih tinggi satu persen dari tahun lalu, dan persentase realisasi transfer ke daerah yang lebih tinggi 0,6 persen dari tahun lalu.

Realisasi belanja pemerintah pusat baru mencapai Rp468,7 triliun atau 37,5 persen dari pagu Rp1.249,9 triliun dan dana transfer ke daerah mencapai Rp291,2 triliun atau 49,1 persen dari pagu sebesar Rp592,6 triliun.

Sedangkan, realisasi belanja pegawai mencapai Rp109,9 triliun atau 41,8 persen dari pagu Rp263 triliun, belanja barang Rp55,6 triliun atau 25,9 persen dari pagu Rp214,4 triliun dan belanja modal Rp26,3 triliun atau 15,4 persen dari pagu Rp184,2 triliun.

Realisasi belanja subsidi energi mencapai Rp166,3 triliun atau 59 persen dari pagu Rp282 triliun, yang terdiri atas subsidi BBM sebesar Rp120,7 triliun atau 57,3 persen dari pagu Rp210,6 triliun dan subsidi listrik Rp45,6 triliun atau 63,9 persen dari pagu Rp71,4 triliun.

Dengan demikian, defisit anggaran masih tercatat sebesar Rp47,23 triliun atau 26,9 persen dari pagu, sedikit mengalami penurunan dibandingkan periode yang sama tahun lalu, yang telah mencapai Rp54,47 triliun atau 35,5 persen dari pagu.

Sementara, realisasi pembiayaan relatif tinggi hingga pertengahan 2014 karena telah mencapai Rp138,84 triliun atau 79,2 persen dari pagu, padahal tahun lalu realisasi baru mencapai Rp82,13 triliun atau 53,6 persen dari pagu.

"Hal ini disebabkan pada tahun 2014, kebijakan pembiayaan pemerintah bersifat front loading dimana pembiayaan yang bersumber dari penerbitan SBN dilakukan pada awal tahun anggaran," kata Yudi.(*)

Pewarta: Satyagraha
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2014