New York (ANTARA News) - Saham-saham di Wall Street berakhir sedikit lebih tinggi pada Rabu (Kamis pagi WIB), meskipun Rusia membalas sanksi baru terhadap Barat dan di tengah berita mengecewakan bahwa potensi merger besar media dan telekomunikasi gagal.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 13,87 poin (0,08 persen) menjadi 16.443,34.

Indeks berbasis luas S&P 500 pada dasarnya datar, hanya naik 0,03 poin menjadi 1.920,24, sedangkan indeks komposit teknologi Nasdaq naik 2,22 poin (0,05 persen) menjadi 4.355,05.

Presiden Rusia Vladimir Putin menjatuhkan sanksi larangan satu tahun dan pembatasan pada impor makanan dan produk pertanian dari negara-negara yang telah memberlakukan sanksi terhadap Rusia atas 
sikapnya yang menantang pada Ukraina.

Sementara itu, Rupert Murdoch 21st Century Fox menarik tawaran yang diperkirakan 80 miliar dolar AS untuk mengakuisisi Time Warner. Time Warner tenggelam 12,0 persen, sementara Fox naik 3,3 persen.

Operator nirkabel Sprint meninggalkan rencana 32 miliar dolar AS untuk mengakuisisi T-Mobile karena kekhawatiran peraturan, Wall Street Journal melaporkan.

Sprint anjlok 19,0 persen, sedangkan T-Mobile kehilangan 8,4 persen.

Jack Ablin, kepala investasi di BMO Private Bank, mengatakan perdagangan Rabu adalah "kemenangan kecil" untuk saham AS mengingat bahwa sanksi Rusia dan berita merger yang kekecewaan bagi pasar.

"AS tampaknya menjadi tempat yang lebih aman," kata Ablin. Investor mencoba untuk "nyaman kembali ke Amerika Serikat di mana ada pertumbuhan ekonomi dan di mana ekonomi kami agak terisolasi dari konfrontasi geopolitik yang terjadi."

Jaringan toko obat Walgreens anjlok 14,3 persen karena mengumumkan akan membeli sisa saham 55 persen pada jaringan toko obat Inggris Alliance Boots dalam transaksi senilai 5,29 miliar dolar AS tunai, ditambah hampir 10 miliar dolar AS lebih dalam bentuk saham. Para analis mengatakan mereka kecewa dengan proyeksi keuntungan Walgreens.

Bank of America naik 1,3 persen karena meningkatkan dividen kuartalannya menjadi lima sen per saham dari sateu sen, kenaikan dividen pertamanya dalam tujuh tahun. Berita itu datang setelah Federal Reserve AS menyetujui distribusi modal setelah sebelumnya memblokir rencana bank tersebut.

Harga obligasi bervariasi. Imbal hasil pada obligasi 10-tahun pemerintah AS turun menjadi 2,47 persen dari 2,48 persen pada Selasa, sementara pada obligasi 30-tahun tetap stabil di 3,28 persen. Harga dan imbal hasil obligasi bergerak terbalik. Demikian laporan AFP.

(Uu.A026)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014