Banyak di antara mereka perempuan, anak kecil dan orang tua, kini terjebak di Gunung Sinjar
PBB, New York (ANTARA News) - Kantor PBB bagi Koordinasi Urusan Kemanusiaan (OCHA) mengatakan puluhan ribu orang telah dipaksa meninggalkan rumah mereka dan sangat memerlukan bantuan penyelamat nyawa akibat kerusuhan di Sinjar, Irak Baratlaut.

"Meskipun situasi masih mudah bergolak dan jumlahnya tak bisa diabsahkan secara independen, ribuan keluarga, banyak di antara mereka perempuan, anak kecil dan orang tua, kini terjebak di Gunung Sinjar," kata Farhan Haq, Wakil Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon, dalam taklimat harian di Markas PBB, New York.

"Pemerintah Irak mempkerirakan ada sebanyak 50.000 orang di sana."

"Sebanyak 200.000 orang dilaporkan telah pergi ke Gubernuran Dohuk di Wilayah Kurdi atau ke daerah perbatasan sengketa did alam Provinsi Ninewa," katanya.

Kelompok gerilyawan Negara Islam (IS) telah menguasai dua kota kecil utama dan sedikitnya tiga daerah lagi di Provinsi Ninewa di Irak Utara dan di ujung Wilayah Semi-Otonomi Kurdistan, kata beberapa laporan pada Kamis (7/8).

Gerilyawan IS pada Rabu malam (6/8) menyerbu kota kecil utama Talkif dan Qaraqoush, serta kota kecil Bartella, Bashiqa dan Al-Guier di sebelah timur dan timurlaut Ibu Kota Provinsi Ninewa, Mosul, kata beberapa laporan.

"Lembaga PBB dan mitra menyediakan buat orang yang kehilangan tempat tinggal bantuan darurat termasuk makanan, air, perawatan kesehatan dan barang dasar rumah tangga," kata Haq, sebagaimana dikutip Xinhua.

Situasi di Irak sedang dibahas pada Kamis sore oleh Dewan Keamanan PBB dalam pertemuan tertutup.

Organisasi Pendidikan, Sains dan Kebudayaan PBB (UNESCO) telah menyampaikan kekhawatiran sehubungan dengan laporan pelanggaran kebebasan akademis di berbagai universitas di Irak, termasuk universitas di Mosul, Tikrit, Anbar dan Diyala.

"Ada laporan bahwa profesor, peneliti dan mahasiswa telah menghadapi tekanan yang meningkat, terutama di bidang hukum, ilmu agama dan pendidikan," kata Haq. "UNESCO menambahkan bahwa prinsip pendidikan bersama juga terancam bahaya."

Ajang pertempuran di Talkif, Qaraqoush, Sinjar adalah bagian dari daerah sengketa yang secara etnik adalah campuran Suku Kurdi, Arab, Turkmen dan lain-lain. Suku Kurdi telah menuntut perluasan wilayah otonomi mereka di Irak Utara untuk mencakup Provinsi Kirkuk, yang kaya akan minyak, dan daerah lain di Provinsi Nineveh, Salahudin dan Diyala di Irak. Namun tindakan mereka ditentang keras oleh Pemerintah Sentral di Baghdad.

Pada awal Juni, Peshmerga menguasai daerah sengketa tersebut, termasuk Kota Kirkuk di Irak Utara, setelah pasukan keamanan Irak meninggalkan pangkalan mereka. Pada 10 Juni anggota Negara Islam melancarkan serangan di seluruh Irak, dan saat itu gerilawan cabang Al Qaida dan Sunni merebut banyak wilayah di provinsi yang kebanyakan penghuninya adalah penganut Sunni.

(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014