Banda Aceh (ANTARA News) - Delapan kabupaten dan kota di Provinsi Aceh mengalami kekeringan yang menyebabkan sebanyak 62.737 hektare lahan pertanian gersang, kata Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Aceh Razali Adami.

"Kemarau panjang dikhawatirkan menyebabkan terjadi penurunan produksi hingga dua persen atau setara dengan 54.000 ton atau kerugian sekitar Rp20 miliar pada 2014," katanya di Banda Aceh, Selasa.

Ia menyebutkan delapan daerah yang mengalami kekeringan yang berdampak turunnya produksi beberapa jenis komoditas pangan, khususnya padi yakni Kabupaten Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Aceh Tamiang, Aceh Utara, Aceh Timur, Bireuen, dan Kota Langsa.

"Kekeringan di Aceh ini terjadi karena tingginya pengurangan debit air di beberapa tempat. Dalam sepuluh tahun terakhir pengurangan debit air sangat tinggi, di Krueng Meureudu mencapai 30 persen, tertinggi di Krueng Tiro sampai 40 persen," katanya.

Untuk mengatasi meluasnya kekeringan tanaman pangan, Razali menjelaskan, pihaknya telah mendistribusikan bantuan sebanyak 15 unit mesin pompa air ke delapan daerah tersebut.

"Mesin ini sifatnya mobil (bergerak), jadi bisa dibawa ke tengah-tengah lahan, tapi masalahnya ada lahan yang memang tidak ada lagi sumber air dalam salurannya, jadi kurang efektif," katanya.

Jika kekeringan itu tidak diatasi, maka jumlah tanaman pangan yang gagal panen lebih besar, dan kerugiannya bisa mencapai Rp100 miliar.

"Jadi kita harus selamatkan ini, untuk jangka panjang memang kita butuh waduk penampungan air, sehingga saat hujan turun maka airnya bisa ditampung, kemudian disalurkan ke lahan-lahan pertanian ketika kemarau," kata Razali menjelaskan.

Pemerintah Aceh sudah merencanakan untuk membangun lima waduk di lima daerah, tapi sampai sekarang masih terkendala dengan persoalan pembebasan lahan. Jadi kalau waduk ini sudah terbangun, persoalan kekeringan ini bisa diatasi.

Kepala Badan Penyuluhan dan Ketahanan Pangan Aceh Hasanuddin Darjo, mengatakan kekeringan itu juga disebabkan oleh kebakaran hutan. Untuk itu diharapkan adanya kesadaran masyarakat agar tidak sembarangan membakar lahan.

"Sebanyak 3.000 penyuluh di seluruh Aceh yang kini terus berupaya menyosilaisasikan hal-hal terkait ketahanan pangan kepada masyarakat," katanya.

(A042/N002)

Pewarta: Azhari
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014