Saya pikir serangan jantung, kesehatan, usia, fakta bahwa ia tidak memiliki kemampuan seperti dulu lagi, acara yang dibatalkan, semua itu mempengaruhinya
Los Angeles (ANTARA News) - Mulai dari alien eksentrik, film animasi jin biru, pengasuh yang  menyenangkan hingga terapis kebapakan, aktor Robin Williams menggunakan talenta komedinya untuk membuat orang tertawa.

Namun di balik kegembiraan dan energi hiperaktif-nya, Williams sosok yang sensitif yang hidup hanya untuk tampil di depan banyak orang, kata teman dan kolega Williams setelah kematiannya dengan cara bunuh diri pada Senin (11/8).

Kematian peraih Oscar tersebut mengejutkan banyak orang, namun teman lamanya aktor dan komedian Bob Zmuda mengatakan ia tidak benar-benar terkejut dengan berita tersebut.

Zmuda, pendiri badan amal Comic Relief tempat aktor tersebut telah membantu lebih dari 70 juta dolar, mengatakan bahwa Williams mengalami kesulitan berhubungan dengan orang luar. Bahkan orang-orang yang mengenalnya dengan baik tidak menyadari seberapa parah depresinya.

"Kadang-kadang ketika saya menemuinya empat mata, dia akan sangat tidak nyaman, dia benar - benar tidak memiliki keterampilan sosial, dan itu mungkin salah satu alasan dia harus berada di panggung," kata Zmuda. "Panggung adalah hidupnya, obat untuk psikologisnya, dan tanpa itu, dia akan kehilangan arah."

Budd Friedman, pendiri klub komedi The Improv, terakhir melihat Williams sekitar setahun yang lalu ketika aktor tersebut mengunjungi klub untuk melakukan rutinitas singkat. Friedman mengatakan bahwa ia telah mengenal Williams selama 35 tahun dan ia belum pernah melihat adanya tanda-tanda yang aneh.

"Saya tidak tahu jika banyak orang yang menyadari ada sisi gelap dalam dirinya," kata Friedman seperti dikutip Reuters.

Beberapa jam setelah Williams meninggal pada hari Senin, juru bicaranya Mara Buxbaum mengungkapkan dengan terus terang bahwa aktor dan komedian tersebut menderita depresi berat dalam beberapa bulan terakhir.

Komedi dan depresi sering berkaitan, mulai dari Jim Carrey, Louis CK, Sarah Silverman hingga idola Williams sendiri, Jonathan Winters, yang meninggal tahun lalu.

"Ada banyak komedian yang mempunyai latar belakang tragedi. Komedian memiliki banyak setan," kata Jamie Masada, pendiri klub komedi The Laugh Factory tempat Williams sering dilakukan rutinitas stand-up-nya.

Setelah melihat perjuangan batin komedian seperti Richard Jeni dan Richard Pryor, Masada menyewa psikiater untuk memberikan pengobatan bagi komedian yang tampil di klub-nya.

"(Terapi) membantu dalam banyak hal," kata Masada. "Ini bukan menyembuhkan, tapi setidaknya saya tidak hanya duduk melihat mereka terluka."

Zmuda mengatakan Williams tampil optimis dan bersemangat dalam pertemuan terakhir mereka saat debut Broadway Williams pada 2011 "Bengal Tiger at the Baghdad Zoo."

Zmuda mengatakan bintang "Mrs. Doubtfire" tersebut telah menghadapi masalah dalam beberapa tahun terakhir, terutama setelah menjalani operasi jantung pada 2009 dan ketika komedi TV "The Crazy Ones" dibatalkan pada bulan Mei.

"Saya pikir serangan jantung, kesehatan, usia, fakta bahwa ia tidak memiliki kemampuan seperti dulu lagi, acara yang dibatalkan, semua itu mempengaruhinya," kata Zmuda.

"Tekanan ada pada Anda ketika Anda kaya dan terkenal, dan Anda masih memiliki masalah-masalah lain yang membuat Anda depresi dan tidak memiliki jalan keluar," tambahnya.

Williams terakhir kali mengunjungi The Laugh Factory di Hollywood sekitar sembilan bulan yang lalu untuk melakukan stand-up selama setengah jam, kata Masada.

Masada menambahkan Williams tidak hanya menerima standing ovation (berdiri sambil tepuk tangan), tetapi juga teriakan dari penggemar. Hal ini menunjukkan daya tariknya yang abadi dalam berkomedi, demikian seperti ditulis Reuters.

Penerjemah: Arindra Meodia
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2014