Tujuan dari latihan ini adalah "untuk meningkatkan interoperabilitas sementara mempromosikan stabilitas dan keamanan" di antara sekutu dan mitra regional.
Washington (ANTARA News) - Amerika Serikat akan mengirimkan sekitar 200 tentara untuk mengambil bagian dalam pelatihan tahunan yang dipimpin AS di Ukraina, akhir bulan ini.

Kehadiran 200 tentara dari Brigade 173 Airborne itu akan menandai
penyebaran pertama pasukan darat AS ke Ukraina, sejak pemerintah Kiev konflik dengan separatis pro-Rusia yang meletus pada awal tahun ini.

Dijuluki "Rapid Trident," pelatihan tahunan itu ditetapkan berlangsung 13--26 September dan akan melibatkan lebih dari selusin negara, termasuk "sekitar 200 personil" dari militer AS, kata juru bicara Kolonel Steven Warren.

"Ini adalah pelatihan penjaga perdamaian," kata Warren, dan akan fokus sebagian untuk melawan bom rakitan.

Pelatihan itu dijadwalkan akan diselenggarakan di Yavoriv, sekitar 40 mil (60 kilometer) dari Lviv di Ukraina barat.

Angkatan Laut AS juga akan mengambil bagian dalam pelatihan maritim terpisah mulai pekan depan di Laut Hitam yang akan melibatkan pasukan dari Ukraina, Turki, Georgia dan Rumania, kata para pejabat.

Dua kapal dari kelompok maritim NATO juga akan berpartisipasi.

Washington mengirimkan USS Ross, kapal perusak dipandu rudal, untuk bergabung dengan pelatihan angkatan laut, yang dijuluki "Sea Breeze," yang berlangsung dari Senin hingga Rabu depan.

Sekitar 280 pelaut AS juga akan mengambil bagian dalam pelatihan ini.

Tujuan dari latihan ini adalah "untuk meningkatkan interoperabilitas sementara mempromosikan stabilitas dan keamanan" di antara sekutu dan mitra regional, kata juru bicara Letkol Vanessa Hillman.

Dengan intervensi Rusia di Ukraina meningkatkan alarm di Eropa Timur dan di luarnya, Amerika Serikat telah mengadakan serangkaian pelatihan militer profil tinggi di wilayah itu dalam upaya meyakinkan sekutu yang cemas di perbatasan timur NATO.

Ukraina, menghadapi pemberontakan separatis dan militer Rusia dicurigai beroperasi di timur, telah meminta bantuan militer AS, tetapi Washington sejauh ini menolak untuk memberikan senjata kepada pemerintah Kiev. Demikian AFP.

(H-AK)

Editor: Ella Syafputri
Copyright © ANTARA 2014