Suva, Fiji (ANTARA News) - Pemimpin Fiji Voreqe Bainimarama, Jumat, menyambut pembebasan 45 tentara penjaga perdamaian Perserikatan Bangsa Bangsa yang diculik gerilyawan Al-Qaida di Dataran Tinggi Golan, dengan menyebut mereka sebagai pahlawan.

Bainimarama mengatakan Helm Biru, yang semuanya dari bangsa Pasifik Selatan itu, "sehat dan bersemangat tinggi" serta bertekad untuk melanjutkan misi mereka di Timur Tengah.

"Ini adalah 45 pahlawan," katanya kepada wartawan. "Mereka tetap dingin dan menunjukkan sikap menahan diri dalam situasi yang paling ekstrim, dapat dibayangkan."

"Karena disiplin mereka, tidak satu militanpun tewas dan tak satu pun dari tentara kami dirugikan."

Seperti dikutip dari AFP, para penjaga perdamaian ditawan pada 28 Agustus ketika mereka diperintahkan untuk menyerah pada saat para pejuang dari Front Al-Nusra menyerbu satu persimpangan Dataran Tingggi Golan di sisi perbatasan Suriah.

PBB mengkonfirmasi pembebasan mereka pada Kamis dan mengatakan mereka telah dibawa ke sektor yang dikuasai Israel dan akan menjalani pemeriksaan medis.

Konfirmasi datang semalam waktu Fiji dan Bainimarama mengatakan Kepulauan Pasifik lega dan gembira mendengar berita itu.

Bainimarama, yang merupakan mantan penjaga perdamaian PBB, berterima kasih kepada para perunding PBB di lapangan dan para diplomat di New York dan Suva yang membantu mengamankan kebebasan para penjaga perdamaian.

Pemimpin Fiji mengatakan bahwa mereka akan terus bertugas di Pasukan Pengamat Pembebasan PBB (UNDOF).

"Orang-orang kita itu perlu diwawancara dan mereka jelas layak beristirahat sebelum kembali ke tempat tugas mereka, tetapi saya tahu bahwa mereka semua tertarik untuk melanjutkan misi mereka," katanya.

UNDOF telah memantau perjanjian gencatan senjata antara Israel dan Suriah di Dataran Tinggi Golan sejak tahun 1974.

Sementara, kelompok kedua pasukan penjaga perdamaian - 81 warga Filipina - dikepung oleh pemberontak, namun mereka bersikap menolak untuk meletakkan senjata mereka dan kemudian berhasil melarikan diri.

Penerus Bainimarama sebagai komandan militer Fiji, Mosese Tikoitoga, mengatakan orang-orang Suriah telah meyakinkan penjaga perdamaian mereka akan tetap aman sebelum mereka menyerah.

"Menurut hukum Islam, janji yang telah disimpan itu terus berlaku," katanya.

"Kami sangat berterima kasih mereka terus janji itu dan membebaskan orang-orang kita tanpa kondisi atau pembatasan apapun."

(Uu.H-AK)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2014