... dengan pengembangan lalu-lintas dari wali kota, kemacetan akibat trem bisa diminalisasi... "
Surabaya (ANTARA News) - Pemerintah Kota Surabaya dan PT Kereta Api (KA) akan menandatangani kesepakatan kerja sama pembangunan jaringan transportasi massal berupa trem pada pekan ini.

Sekretaris Kota Surabaya, Hendro Gunawan, di Surabaya, Minggu, mengatakan, pekan lalu mereka berkonsultasi dengan Kementerian Dalam Negeri terkait ketentuan kerja sama dengan PT KA seperti metode kerja sama dan sumber pendanaannya.

"Dalam waktu dekat ini, akan ada MoU dengan PT KA," katanya.

Kedua pihak tengah menelusuri jalur-jalur yang akan dilalui trem di Surabaya, di antaranya menyusuri di Jalan Darmo, Jalan Diponegoro, dan seterusnya. "Jalur yang dilalui trem nanti akan menggunakan lahan Kota Surabaya dan PT KA," katanya.

Pada masa awal kemerdekaan Indonesia, jaringan trem menjadi primadona angkutan massal di kota-kota besar Tanah Air. Jaringan itu dibangun kolonialis Belanda, yang paham akan antisipasi perkembangan dan pertumbuhan kawasan di Hindia Belanda. 

Walau saat itu jumlah kendaraan bermotor pribadi ataupun dinas masih sedikit, namun antisipasi perkembangan dan pertumbuhan kawasan dilakukan Belanda secara terstruktur dan terencana baik. 

Dia menampik pembangunan jaringan trem hanya akan menambah kemacetan karena pemerintah kota itu sedang mengembangkan lalu-lintas, di antaranya penggunaan lampu stop, dan televisi sirkuit tertutup. 

"Memang karena barang baru (trem) masih perlu penyesuaian, tetapi dengan pengembangan lalu-lintas dari wali kota, kemacetan akibat trem bisa diminalisasi," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2014