Surabaya (ANTARA) - Pemuda Perkumpulan Putera Surabaya (Pusura) mengharapkan program-program besar di Kota Surabaya, Jawa Timur, salah satunya transportasi massal trem bisa terwujud setelah Jokowi Widodo terpilih kembali menjadi Presiden RI.

"Pascaputusan sengketa pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK) semalam (27/6), harapan kami selaku warga Surabaya agar program-program besar Wali Kota Surabaya dapat terwujud. Salah satunya pengadaan sarana transpotasi trem," kata Ketua Pemuda Pusura Hoslih Abdullah kepada ANTARA di Surabaya, Jumat.

Selain trem, lanjut dia, banyak program-program besar lainnya yang dapat bersinergi dengan pemerintah pusat. Hal itu tidak akan terwujud kalau tidak dapat dukungan dari Presiden RI Joko widodo.

Baca juga: Pengamat: Jokowi tidak boleh mengabaikan pendukung Prabowo

Menurut dia, trem merupakan salah satu transportasi massal yang dibutuhkan warga Surabaya. Pemerintah Kota Surabaya dalam kepemimpinan Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini sudah jauh-jauh hari merencanakan hal itu. Namun, hingga saat ini belum terealisasi karena terkendala pendanaan dari pemerintah pusat.

"Saya sebagai warga Surabaya mengucapkan selamat atas terpilihnya Joko widodo dan K.H. Ma'ruf Amien sebagai Presiden dan Wakil Presiden RI. Semoga amanah," ujarnya.

Dengan terilihnya Jokowi-Ma'ruf ini, dia berharap persatuan anak bangsa dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

"Surabaya sepertinya bisa menjadi percontohan. Selama ini, bahkan di pilpres tidak ada pertikaian atau konflik di tengah masyarakat. Perbedaan pilihan politik adalah biasa dalam demokrasi. Arek Suroboyo memahami betul soal itu," katanya.

Bahkan, dari 2012, lanjut dia, di Surabaya ada forum atau pertemuan sesama warga Surabaya atau yang dikenal Forum Silaturahmi Akbar Arek-Arek Suroboyo yang di dalamnya tergabung 35 elemen masyarakat.

Baca juga: Partai Golkar sampaikan beberapa sikap terkait putusan MK

"Setiap ada persoalan, selalu didiskusikan bersama. Setiap tahun berkumpul di Balai Kota Surabaya. Ada sekitar 7.000 orang hadir di acara yang difasilitasi Pemkot Surabaya itu," ujarnya.

Bahkan, pada halalbihalal di Pusura kemarin, disepakati antarelemen masyarakat yang tergabung dalam Forum Silaturahmi Bersama (Silatbar) Surabaya akan mengadakan pertemuan yang akan dilaksanakan setiap 3 bulan sekali.

"Jadi, tempatnya bergantian di sekretariat masing-masing elemen," katanya.

Pewarta: Abdul Hakim
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019