Gerakan mewujudkan produk makanan dan minuman yang baik, aman dan sehat juga dikampanyekan mulai kepada pedagang kaki lima (PKL), warung nasi Tegal (Wateg) dan warung Padang,"
Jakarta (ANTARA News) - Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan Perdagangan Provinsi DKI Jakarta menyatakan kesiapan pelaku UMKM kuliner dan kerajinan di ibukota negara untuk bersaing pada pemberlakuan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) tahun 2015 mendatang.

Kepala Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan Provisni DKI Joko Kundaryo,SH, MM mengemukakan hal itu sesuai membuka "Eduasi Publik dalam Rangka Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015" di Kampus Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Rabu.

Menurut Joko, kesiapan jajaran pelaku UMKM tersebut antara ditandai pembinaan dan pendampingan usahanya sehingga mereka mampu menghasilkan produk kuliner yang berinovasi, aman dan sehat sesuia satndar Balai Pengawan Obat dan Makanana (Balai POM) DKI.

"Gerakan mewujudkan produk makanan dan minuman yang baik, aman dan sehat juga dikampanyekan mulai kepada pedagang kaki lima (PKL), warung nasi Tegal (Wateg) dan warung Padang," katanya.

Dengan demikian, kata Joko, produk kuliner UMKM DKI nantinya dalam menjual produk harus memenuhi standar nasional baik, (aman dan sehat dari zat berbabahaya) dan berlabel halal, serta menggunakan tabel harga yang sama, sehingga pelaku UMKM akan mampu bersiang di era MEA 2015.

Joko mengatakan, Dinas Koperasi, UMKM dan Perdagangan DKI juga melakukan pemberdayaan mereka agar produk UMKM yang sukses tidak hanya dinikmati beberapa pengusaha, tetapi juga dapat menumbuhkan pengusaha baru, yaitu dengan menerapkan sistem waralaba, sehingga produk sejenis dan merek yang sama dengan kualitas dapat dijual di tempat lain.

Dia memberikan contoh, Warung Nasi Goreng Kambing Kebon Sirih Jakpus sudah di 'Waralabakan" sehingga pengusaha lain dengan membeli waralaba akan mendapatkan bahan baku dari Warung Kebon Sirih serta dapat membuka usaha nasi goreng dengan nama dan kualitas dan racikan bumbu sama.

Selain itu, pelaku UMKM dan Koperasi di Jakarta setiap bulan diikutsertakan Pameran Produk Kreatif, sehingga mereka dapat dikenal pasar di Jakarta. "Jika suatu produk sudah memiliki akses pasar berarti produk UMKM diterima masyarakat, sehingga akan mudah mencari permodalan baik lembaga keuangan pemerintah, perbankan dan swasta," ujar Joko.

Sementara itu, Pembatu Rektor I (Purek) bidang Akademik UNJ Prof Dr Muchlis Rantoni Luddin, MA mengharapkan, agar semua kalangan usaha baik sektor UMKM, koperasi, industri menengah dan besar memperispakan diri untuk bersaing menghadapai MEA 2015.

"Memang UMKM dalam negeri merupakan sektor ekonomi yang tahan terhadap krisis ekonomi, yang produknya berlimpah dalam berbagai jenis, namun masih memerlukan inovasi dari semua pihak agar mampu bersaing di MEA 2015," katanya.

Acara Edukasi Publik MEA 2015 yang diikuti ratusatan mahasiswa UNJ berlangsung 15-16 Oktober 2014 di Jakarta yang juga menghadirkan nara sumber, antara lain Zainal Arifin, SH, MM (Sekretaris Ditjen Perdagangan Luar Negeri Kemendag), Dr Ir Donna Gultom (Direktur Kerjasama ASEAN), Dr Harya Kuncara Wiralaga, SE, MSi (dosen FE-UNJ), dan Sarman Simanjorang (Wakil Ketum Kadinda Jaya).(*)


Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2014