Sleman (ANTARA News) - Rumah Sakit Umum Pusat Dr Sardjito Yogyakarta merawat satu warga Kabupaten Bantul dengan gejala seperti terduga terinfeksi "Middle East Respiratory Syndrome" sepulang dari menunaikan ibadah haji.

"Pasien terduga MERS tersebut dengan inisial K berusia 96 tahun mengalami gejala seperti terserang Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus sejak pulang dari menunaikan ibadah Haji sepekan lalu," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas RSUP Dr Sardjito Yogyakarta Trisna Heru Nugroho, Rabu.

Menurut dia, pasien tersebut saat ini dirawat intensif di ruang Isolasi Melati 5 dan tidak seorangpun diizinkan mendekat pasien tersebut.

"Tidak ada yang boleh mendekat pasien terduga MERS tanpa pengamanan khusus, karena jenis virus ini mudah menular," katanya.

Ia mengatakan, pasien tersebut dibawa ke RSUP Dr Sardjito pada Senin (27/10) malam karena menderita gejala-gejala klinis seperti terinfeksi MERS.

"Pasien mengalami gejala batuk, pilek, sesak napas dan panas. Gejala ini sebenarnya sudah dirasakan Nyonya K sepulang dari menjalankan ibadah Haji sepekan lalu, namun tidak dihiraukan," katanya.

Trisna Heru mengatakan karena selama sepekan kondisinya tidak membaik dan cenderung menurun, pasien itu selanjutnya dibawa ke rumah sakit.

"Pasien langsung ditangani tim dokter ahli dan diisolasi. Saat ini kondisi pasien terus menurun, terutama pada fungsi paru-paru," katanya.

Ia mengatakan, mengingat merebaknya virus MERS ini, pihak RSUP Dr Sardjito Yogyakarta sejak awal sudah mengkhawatirkan ada haji Indonesia yang tertular penyakit tersebut saat berada di Tanah Suci.

"Berbagai langkah antisipasi sudah dilakukan dengan menyiapkan ruangan khusus, menambah peralatan dan membentuk tim yang akan menangani kasus virus MERS," katanya.

Pewarta: Victorianus SP
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2014