seluruh Indonesia sudah siap kapan pun diputuskan"
Jakarta (ANTARA News) - Pemerintah memastikan stok Bahan Bakar Minyak (BBM) cukup menjelang kenaikan harga komoditas tersebut dalam waktu dekat.

Menteri ESDM Sudirman Said usai meninjau Pusat Pengendalian BBM PT Pertamina (Persero) di Jakarta, Rabu mengatakan, masyarakat tidak perlu mengkhawatirkan ketersediaan BBM.

"Saya happy dengan apa yang telah dipersiapkan Pertamina. Tadi, dari posko kendali, saya mendapat penjelasan, seluruh Indonesia sudah siap kapan pun diputuskan," ungkapnya dalam acara yang diantaranya dihadiri pula Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina Hanung Budya itu.

Menurut Sudirman, pemerintah berencana mengalihkan subsidi BBM kepada sektor lain seperti irigasi, pelabuhan, kapal dan fasilitas pendingin untuk nelayan, serta bibit untuk petani.

"Pengalihan subsidi BBM ini harus benar-benar sampai ke rakyat," ujarnya seraya yakin bahwa kenaikan harga BBM akan makin menekan penyelewengan yang merugikan negara.

Sementara itu, Hanung Budya meminta masyarakat tidak perlu membeli BBM secara berlebihan menjelang kenaikan, apalagi dengan menimbunnya.

"Stok BBM, baik subsidi maupun nonsubsidi dalam kondisi cukup," tegasnya.

Menurut dia, stok premium cukup memenuhi selama 16 hari ke depan dan solar 19 hari, meskipun  dalam dua minggu terakhir konsumsi premium bersubsidi naik 12 persen dari sebelumnya 81.000 menjadi 90.000 kiloliter per hari.

Dia menandaskan bahwa Pertamina  akan menghukum SPBU yang memberi peluang pembelian tidak wajar.

Hanung mengatakan, kenaikan harga BBM akan sedikit mengurangi konsumsi, meski akan tetap melebihi kuota APBN 46 juta kiloliter.

"Selain berhemat, konsumen cenderung akan beralih ke BBM non subsidi kalau selisihnya sedikit," ujarnya.

Sebelumnya, Wakil Presiden Jusuf Kalla memberi sinyal kenaikan harga BBM akan dilakukan November  ini.






Pewarta: Kelik Dewanto
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2014