Jakarta (ANTARA News) - Merespons kenaikan harga bahan bakar minyak bersubsidi, sejumlah pengguna kendaraan pribadi di Jakarta mulai beralih ke pertamax yang harganya turun mendekati harga premium.

"Harga pertamax sekarang sudah mulai turun, biasanya mencapai Rp10.500, namun sekarang turun menjadi Rp9.950 per liter," kata Vian Pramudya (31), karyawan swasta yang ditemui di Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa.

Ia mengaku mulai beralih ke pertamax karena harganya tidak jauh beda dengan premium dan kualitasnya lebih bagus.

Menurut dia, meski pertamax harganya Rp9.950 per liter, atau Rp1.450 lebih mahal dari premium, namun kualitasnya lebih baik untuk kondisi dan performa mesin kendaraan.

"Walaupun (pertamax) lebih mahal, tetapi untuk mesin lebih bagus karena kandungan oktannya lebih tinggi. Jadi mesin lebih awet," kata pria yang tinggal di Bekasi tersebut.

Sementara Fandi Ahamd (33) menilai kenaikan harga BBM jenis premium dan solar akan meningkatkan penjualan dan konsumsi pertamax.

"Selama ini pakai premium karena murah, tapi semenjak harganya naik mendingan pakai pertamax. Apalagi harga pertamax justru turun, makanya mulai diminati," ujarnya.

Menurut dia, selisih harga yang tidak terlalu jauh antara pertamax dan premium membuat konsumen memilih memakai pertamax.

Meski demikian, pria yang tinggal di Depok itu mengaku hanya menggunakan mobilnya untuk keperluan dan waktu-waktu tertentu saja.

"Kalau kerja saya pakai kendaraan umum saja biar irit, pakai mobil hanya untuk keperluan keluarga saja atau pas akhir pekan," katanya.

Pewarta: Adimas Raditya
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2014