Amman (ANTARA News) - Wakil Presiden FIFA Pangeran Ali bin Al Hussein mengatakan akan maju melawan Sepp Blatter sebagai presiden badan pengelola sepak bola dunia itu dan mendeklarasikan tahun-tahun kontroversi seputar "olahraga indah" akan berakhir.

"Saya mencalonkan diri sebagai presiden FIFA karena saya percaya inilah saatnya untuk menggeser fokus dari administrasi yang kontroversial dan kembali ke olahraga," kata Pangeran Yordania itu dalam akun Twitter resminya.

"Berita-berita utama harusnya tentang sepak bola, olahraga indah, bukan tentang FIFA," kata Pangeran Ali.

Pangeran Ali mengatakan dia tertarik maju sebagai bos FIFA pada pemilihan 29 Mei mendatang setelah mendiskusikannya dengan sejumlah tokoh senior dalam olahraga itu.

"Ini bukan keputusan yang mudah. Keputusan ini muncul setelah pertimbangan hati-hati dan sejumlah diskusi dengan menghargai para kolega FIFA pada beberapa bulan terakhir," katanya.

"Pesan yang saya tangkap, terus menerus, adalah saat ini waktu untuk sebuah perubahan. Pertandingan dunia berhak atas sebuah badan pengelolaan berkelas dunia, sebuah Federasi Internasional adalah sebuah organisasi jasa dan sebuah model etika, transparansi, dan pengelolaan yang baik," kata dia.

FIFA telah diguncang kontroversi dan tuduhan-tuduhan korupsi sejak Rusia dan Qatar telah sukses menawarkan diri sebagai tuan rumah Piala Dunia 2018 dan 2022.

Pangeran Ali, pria berusia 39 tahun sekaligus putra Raja Hussein dari Yordania, telah menjadi salah satu pejabat senior FIFA yang meminta publikasi laporan penuh pada 2014 tentang kemenangan penawaran tuan rumah Piala Dunia.

Namun, putusan dewan eksekutif FIFA hanya memberikan laporan "sepantasnya", versi suntingan dari laporan pengacara AS Michael Garcia tentang tuduhan korupsi.  Pada Desember, Blatter mengesampingkan segala saran bahwa Qatar bisa kehilangan kesempatan sebagai tuan rumah.

"Itu akan sangat membutuhkan sebuah gempa bumi, elemen-elemen baru yang sangat penting untuk mengembalikan Piala Dunia ini di Qatar," kata Blatter.

FIFA dan Blatter telah berusaha membungkam kritik mengenai penyelenggaraan Piala Dunia di Rusia dan Qatar dan ini akan menjadi isu hangat dalam pemilihan Presiden FIFA.

Pangeran Ali adalah Wakil Presiden FIFA untuk Asia dan pendiri Federasi Sepak Bola Yordania dan Asia Barat dan mencalonkan diri untuk mencegah Blater menang kelima kalinya di FIFA sejak pria Swiss itu pertama kali terpilih pada 1998.

Jerome Champagne dari Prancis menjadi satu-satunya kandidat lain yang telah mendeklarasikan diri maju melawan Blatter.

Pangeran Ali akan membutuhkan lima dari 209 negara anggota FIFA untuk mendukungnya sebagai kandidat sebelum 29 Januari dan diyakini memiliki banyak pendukung, termasuk Presiden UEFA Michel Platini.

Pria Yordania itu diperkirakan mendapatkan banyak dukungan dari federasi FIFA Eropa.

Pangeran Ali juga akan melobi dukungan dari konfederasi Asia yang dikepalai Sheik Salman bin Ibrahim Al Khalifa dari Bahrain, dan akan mendapatkan dukungan lain dari Amerika Serikat dan negara-negara Karibia, demikian AFP.

(I026/I015)




Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015