Jakarta (ANTARA News) - Kepala Dinas Penerangan TNI AU, Marsekal Pertama TNI Hadi Tjahjanto, memastikan keberadaan tiga unit Sukhoi Su-27/30MKI Flanker dari Skuadron Udara 11 TNI AU di Pangkalan Udara TNI AU Ngurah Rai, Bali, bukan untuk mengamankan pemindahan Bali Nine. 




"Saya ditelepon banyak teman wartawan bertanya soal itu. Yang benar, ketiga Sukhoi itu ada di sana sebagai bagian dari operasi patroli dan pengamanan udara nasional yang digelar Komando Pertahanan Udara Nasional TNI,” kata dia kepada www.antaranews.com, di Jakarta, Senin. 




Wilayah udara Bali dan sekitarnya, kata dia, bagian dari wilayah operasi Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional II yang bermarkas besar di Pangkalan Udara Utama Hasanuddin, Makassar.




“Itu operasi rutin saja dengan sandi yang telah disepakati. Tentu, selain ketiga unit Sukhoi itu dari pangkalannya, di Pangkalan Udara Utama TNI AU Hasanuddin, Makassar, juga turut berangkat satu C-130 Hercules tim pendukung berikut suku cadang dan sistem persenjataannya,” kata dia. 




Namanya saja patroli udara nasional, kata dia, maka dipastikan ketiga Sukhoi itu dipasangi peluru kendali, di antaranya R-73 Archer. Operasi patroli udara nasional itu adalah operasi tempur semata-mata, jadi semuanya harus dalam keadaan siap tempur. 




Sebelumnya, Panglima Kodam IX/Udayana, Mayor Jenderal TNI Torry Banguntoro, menyatakan kepada pers, di Kupang, Senin ini, Sukhoi Su-27/30MKI TNI AU dalam kekuatan satu skuadron udara turut dikerahkan mendukung pengamanan pemindahan dua anggota Bali Nine, dari LP Kerobokan, Denpasar. 




"Sudah ada perintah dari panglima TNI untuk membantu pengamanan proses pemindahan terpidana mati. Satu skuadron Sukhoi disiapkan untuk mengawal pesawat Hercules yang mengangkut terpidana mati. Ada juga patroli di laut dan juga pengamanan darat," katanya, usai mengadakan pertemuan dengan Komisi I DPR, di Kupang, hari ini. 


Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015