Semarang (ANTARA News) - Tuan rumah PSIS menahan imbang tamunya Bali United 0-0 pada pertandingan uji coba di Stadion Jatidiri Semarang, Jawa Tengah, Minggu petang.

Pada pertandingan yang disaksikan sekitar 7.500 penonton tersebut berlangsung dalam tempo yang cepat, terutama diperagakan tim Bali United yang ditangani Pelatih Indra Sjafri. Sebaliknya, tuan rumah terlihat berusaha mengimbangi permainan tim tamu.

Pada awal babak pertama, terlihat permainan tuan rumah yang ditangani Pelatih M. Dhofir terlihat belum padu sehingga beberapa kali terlihat kerepotan menahan serangan-serangan yang dibangun Bayu Gatra dan kawan-kawan.

Bahkan, Bayu Gatra sendiri pada babak pertama mampu membuat peluang untuk menciptakan gol setelah melewati dua pemain belakang PSIS dan tinggal berhadapan dengan kiper tuan rumah Saiful Amar. Akan tetapi sontekan bola yang terlalu lemah itu mampu ditepis pemain belakang PSIS yang langsung bergerak menutup gawangnya.

Kemudian, pada babak kedua Bayu Gatra kembali nyaris menciptakan gol ketika tendangan lambungnya mampu melewati kiper PSIS. Namun, bola itu dihalau pemain belakang tuan rumah meskipun sambil bersalto.

Akan tetapi, pemain-pemain Bali United merasa tidak puas karena mereka menganggap bahwa bola sudah melewati garis gawang ketika pemain PSIS itu menghalau bola. Namun, wasit tetap pada keputusannya bahwa itu bukan gol.

Pada babak kedua ini PSIS juga memiliki peluang untuk mencetak gol ketika tendangan keras M. Yunus hanya beberapa sentimeter di atas gawang Bali United yang dijaga kiper asal Korea SelatanYoo Jae Hoon yang terlihat harus "terbang" untuk menghalau bola tersebut.

Kemudian, seorang pemain PSIS juga nyaris menciptakan gol ke gawang Bali Uniet melalui tendangan kerasnya. Akan tetapi, berhasil dihalau kiper Bali United.

Sampai pertandingan usai kedudukan tetap imbang 0-0 dan wasit Handri Kristanto mengeluarkan beberapa kartu kuning, antara lain untuk Ahmad Agung dan M. Yunus (PSIS), kemudian Yoo Jae Hoon, Sandy Darima Sute, Bayu Gatra, dan Saeful (Bali United).

Pewarta: Hernawan Wahyudono
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015