Musirawas (ANTARA News) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Musirawas, Sumatera Selatan, mengimbau pedagang jangan mempermainkan harga gas 12 kilogram karena akan menyulitkan masyarakat.

"Kalau harga gas di tingkat pangkalan Rp135 ribu jangan dinaikan lagi menjadi Rp155 ribu per tabung, sehingga harga pada tingkat pengecer masih terjangkau," kata Kabid Perlindungan Konsumen Disperindagr Kabupaten Musirawas Armansyah, Senin.

Ia mengatakan pascakenaikan harga gas 12 kilogram pihaknya banyak sekali menerima keluhan masyarakat karena harga pada tingkat pengecer mencapai Rp160 ribu dari sebelumnya Rp140 per tabung.

Setelah dicek ke Hiswana Migas setempat harga gas LPG pada tingkat agen sebesar Rp135 ribu per tabung, namun nyatanya dijual oknum antara Rp150 ribu hingga Rp155 ribu per tabung.

"Kita masih mencari akar permasalahan tersebut dan mengevaluasi harga gas 12 kilogram di pasaran, dengan harapan agar terjangkau oleh masyarakat," tandasnya.

Berdasarkan hasil keterangan pedagang pengecer harga LPG naik karena dipengaruhi harga BBM, memang saat ini harga LPG sudah tidak disubsidi lagi oleh Pemerintah Pusat, tetapi bila ada kenaikan harga harus benar-benar diperhatikan dan jangan terlalu tinggi, ujarnya.

Ketua Hiswana Migas Lubuklinggau/Musirawas Winasta Caroline mengatakan selama ini terus melakukan pengawasan, tapi kewenangannya sampai tingkat pangkalan.

Ia menjelaskan harga LPG 12 Kg dipangkalan saat ini masih Rp135 per tabung, jika pangkalan menjual lebih dari itu konsumen bisa melapor ke Hiswana Migas atau Pertamina.

Sedangkan jika lonjakan harga dipatok pengecer bukan pangkalan, biasanya dipengaruhi faktor jarak dan biaya transport.

Namun Hiswana Migas tidak menyentuh pengawasan sampai batas itu, namun berdasarkan hasil pemantauan tidak ada pangkalan gas yang menjual diatas Harga Eceran Tertinggi (HET).

Bila harga tinggi itu tidak distabilkan maka dikhawatirkan masyarakat akan berubah membeli gas tiga kilogram atau kembali menggunakan minyak tanah untuk bahan bakar rumah tangga.

"Kalau pelanggan gas 12 kilogram sudah menyerbu pasar gas tiga kilogram, maka masyarakat menengah ke bawah akan kehilangan haknya dan bisa kembali menggunakan kayu bakar untuk memasak," katanya.

Pewarta: Zulkifli Lubis
Editor: Kunto Wibisono
Copyright © ANTARA 2015