Kalau bisa murah lah, bisa terjangkau oleh masyarakat. Kita juga usaha bisa lancar.
Jakarta (ANTARA) - Distributor gas di Ciracas Jakarta Timur mengalami penurunan omzet hingga 50 persen akibat harga "Liquefied Petroleum Gas" (LPG) nonsubsidi naik sejak Minggu (27/2).

Salah satu pemilik pangkalan gas, Suryadi, di Jakarta, Selasa, mengatakan, saat ini harga LPG nonsubsidi ukuran 12 kilogram mencapai Rp190 ribu dari harga sebelumnya Rp165 ribu.

"Saya biasanya bisa menjual sampai empat tabung per hari, tapi sejak kemarin baru bisa menjual dua tabung LPG ukuran 12 kg," katanya.

Suryadi menjelaskan, harga LPG nonsubsidi ukuran 5,5 kilogram menjadi Rp90 ribu dari sebelumnya Rp80 ribu. "Sejak harganya naik, pembali gas jadi menurun," katanya.

Menurut Suryadi, pelanggan LPG nonsubsidi di tempatnya kebanyakan adalah pemilik usaha rumah makan. Kini, pelanggannya tersebut mengurangi pembelian sejak harga LPG nonsubsidi naik.

"Biasanya beli tiga tabung, sekarang hanya pesan satu tabung. Ada juga yang mulai beralih ke LPG subsidi," ujar Suryadi.

Suryadi mengkhawatirkan, pelanggan LPG nonsubsidi itu banyak beralih ke LPG subsidi ukuran 3 kg. 

Dia berharap, pemerintah bisa menurunkan harga LPG nonsubsidi agar tak lagi memberatkan pihak distributor seperti dirinya.

"Kalau bisa murah lah, bisa terjangkau oleh masyarakat. Kita juga usaha bisa lancar, tak ada keluhan dari masyarakat soal harga," kata Suryadi.

Baca juga: Harga elpiji nonsubsidi naik mulai hari ini
Baca juga: Pertamina tak akan naikkan harga elpiji subsidi tiga kilogram

 

Pewarta: Yogi Rachman
Editor: Riza Harahap
Copyright © ANTARA 2022