Jakarta (ANTARA News) - Perusahaan teknologi informatika dari China, Lenovo, menentukan nilai lindung untuk mengatasi nilai tukar rupiah yang tidak menentu.

"Karena rupiah naik-turun, supaya ada kepastian kami menentukan nilai lindung untuk kurun waktu tertentu," kata Sandy Lumy, Chief Operating Officer Lenovo Indonesia, dalam peluncuran ThinkPad Lenovo, di Jakarta, Kamis.

Lumy mengatakan, Lenovo bekerja sama dengan bank memilih nilai kurs terbaik dan menentukan kurun waktu selama tiga bulan untuk nilai lindung.

Namun sayangnya, dia tidak mau menyebutkan berapa nilai kurs rupiah yang sudah ditentukan Lenovo.

Pasar Lenovo sendiri untuk PC, tablet dan server-nya di Indonesia menurut Sandy saat ini masih tumbuh.

"Tablet komersil 83,64 persen growth tahun 2014, pertumbuhannya sangat tingi," kata dia.

Sampai Desember tahun lalu Sandy mencatat sebanyak 100 juta unit ThinkPad terjual di seluruh dunia.

"Secara keseluruhan akan tumbuh 5,7 persen di setiap segmen," tambah dia.

Lumy mengatakan, pangsa pasar PC Lenovo tumbuh sangat signifikan hingga menduduki peringkat pertama di kuartal ketiga (Q3) 2014.

Untuk target pasar SMB (Small Medium Bussiness) atau lebih akrab dengan sebutan UKM, Sandy mengatakan Lenovo secara konsisten berada di peringkat pertama lebih dari delapan kuartal.

"Mudah-mudahan tren ini berlanjut terus ke depan dan kita tidak akan berhenti berinovasi," ujar dia.

Pewarta: Arindra Meodia
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015