Komunikasi dengan FIFA tetap, meski belum dilakukan secara tertulis."
Surabaya (ANTARA News) - Sekretaris Jenderal PSSI Joko Driyono menjelaskan, menyikapi pembekuan PSSI oleh Kemenpora menjadi agenda pertama Komite Eksekutif (Exco) PSSI setelah terpilih dalam Kongres Luar Biasa (KLB).

"Kita endapkan dulu. Tidak akan direspon dengan terburu-buru. Itu penting agar masalah ini menjadi pembahasan pertama bagi Komite Eksekutif serta dikelola untuk meraih hasil terbaik," katanya di sela-sela KLB PSSI di Surabaya, Jawa Timur, Sabtu.

Menurut dia, setelah melakukan rapat diharapkan bisa mendapatkan proposal yang selanjutnya akan disampaikan kepada pihak-pihak terkait demi menyikapi pembekuan PSSI yang dilakukan pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora).

Saat ditanya pers, apakah pihaknya melakukan komunikasi dengan FIFA terkait dengan pembekuan PSSI oleh pemerintah, Joko yang juga CEO PT Liga Indonesia menjelaskan bahwa tetap melakukan komunikasi, apalagi pada KLB juga dihadiri oleh perwakilan AFC.

"Komunikasi dengan FIFA tetap, meski belum dilakukan secara tertulis. Pada prinsipnya kongres untuk dihadiri oleh AFC," katanya.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI La Nyalla Mattalitti mengatakan, pihaknya memang akan segera menyikapi pembekuan induk organisasi yang dilakukan oleh pemerintah menyusul tidak ditanggapinya surat dari Kemenpora melalui BOPI terkait Arema dan Persebaya.

"Alhamdulillah dibekukan. Yang jelas, masalah ini akan kami bahas pada rapat Exco secepatnya," katanya.

Selain akan membahasan pembekuan PSSI dengan Exco, Nyalla mengaku pihaknya juga akan bertemu langsung dengan Menpora Imam Nahrawi yang telah menandatangani surat pembekuan per 17 April 2015.

Ia menambahkan, pihaknya menilai pembekuan oleh pemerintah akan berdampak pada pembekuan oleh FIFA, dan Indonesia tidak bisa bertanding pada kejuaraan internasional.

Pewarta: Bayu Kuncahyo
Editor: Priyambodo RH
Copyright © ANTARA 2015