Jakarta (ANTARA News) - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa menyiapkan strategi yang memberikan solusi agar perempuan lebih mandiri secara ekonomi guna mengatasi maraknya prostitusi.

"Memang harus ada exit strategy bagaimana bisa diberikan solusi supaya bisa lebih mandiri secara ekonomi," kata Khofifah usai menjadi pembicara pada bincang-bincang dengan tema perempuan-perempuan inspiratif dalam rangkaian Hari Kartini di Jakarta, Kamis.

Dia mengatakan, di Kementerian Sosial ada program Usaha Ekonomi Produktif (UEP) dan Kelompok Usaha Bersama (Kube), sedangkan untuk pelatihannya diharapkan dari Kementerian Tenaga Kerja.

"Saya mau ke Nunukan, di sana ada rumah perlindungan kita. Saya sampaikan kepada TKI bermasalah yang pulang nomor telepon saya dan saya sampaikan agar mereka diprioritaskan mendapat UEP," ujar Khofifah.

Selama ini dia mendapat informasi para TKI bermasalah itu sulit mendapatkan rekomendasi UEP sehingga mereka tak bisa berusaha, sedangkan dana UEP sebesar Rp3 juta dari Kementerian Sosial langsung masuk ke rekening mereka.

"Karena itu saya sedang minta tolong dikaji, exit strategy-nya adalah Kemensos akan menyiapkan formulir yang berisi nama dan data pribadi mereka. Intinya supaya mereka tidak jadi TKI bermasalah lagi," tambah dia.

Formulir ini bisa dipakai sebagai surat pengantar ke dinas sosial setempat agar dinas sosial melanjutkan ke Kemensos.

"Karena itu saya akan menyiapkan surat sebagai pintu masuk bagi mereka supaya bisa disediakan rekomendasi dari dinsos setempat untuk diteruskan ke Kemensos. Ternyata tidak mudah mereka bisa mendapatkan rekomendasi tersebut," katanya.

Khofifah menyebutkan saat ini Kemensos menyediakan dana UEP untuk 70.000 penerima yang bersumber dari APBN dan APBN Perubahan 2015 yang harus dipastikan sampai  ke mereka yang memang ingin mandiri termasuk eks pekerja seks komersial.

Pewarta: Desi Purnamawati
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015