Surabaya (ANTARA News) - Pelopor kapal tol laut, Kapal Roll Off-Roll On (RoRo) KM Mutiara Persada III tiba di Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya setelah diresmikan oleh Menteri Perhubungan (Menhub) Ignasius Jonan karena berpartisipasi dalam program Short Sea Shipping (SSS).


"Kapal yang dioperasikan oleh PT Atosim Lampung Pelayaran (APL) memiliki panjang (Lenght of All/LOA) 151 meter dan berat 15.000 Gross Tonage (GT) akan beroperasi di rute Lampung - Surabaya dan sebaliknya," kata Deputy Pelindo III Tanjung Perak, Bambang Hasbullah, di Surabaya, Jumat.

Kapasitas kapal itu, ungkap dia, dapat memuat 600 orang penumpang, 150 unit truk, dan 50 kendaraan pribadi. Armada itu adalah kapal RoRo pertama yang melayani pelayaran logistik berjadwal dan tetap dari Dermaga Pelabuhan Panjang, Lampung ke Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya.

"Kami sangat bangga dengan antusias para operator kapal yang turut mendukung program tol laut melalui SSS. Semoga komitmen kami untuk mengurangi biaya logistik nasional dapat dukungan dari semua pihak," ujarnya.

Dengan kehadiran KM Mutiara Persada III, jelas dia, diharapkan dapat menurunkan biaya logistik. Bahkan, dapat mengurangi beban jalur darat Pantura hingga 30 persen.

"Kalau menggunakan jalur darat dengan kendaraan truk, jarak tempuh antara Lampung ke Surabaya bisa memakan waktu antara 90 sampai 100 jam. Tapi bila menggunakan kapal, jarak tempuhnya hanya sekitar 39 jam," katanya.

Ia berharap, pada masa mendatang tidak hanya satu kapal RoRo yang beroperasi. Namun, bisa ditambah beberapa unit. Dengan begitu, jarak pelayanan tidak terlalu lama arena ada beberapa rute alternatif.

"Untuk itu, diperlukan sinergi yang baik antar operator kapal dalam pembagian rutenya sehingga jalur tol laut dapat merata. Lalu, ada kepastian yang sangat diperlukan bagi pemilik barang," katanya.

Kahumas Pelindo III Tanjung Perak Surabaya, Dhany Rachmad Agustian, mengemukakan, arus kunjungan kapal di empat Terminal Pelabuhan Tanjung Perak hingga April 2015 tercatat sebanyak 25.072.902 Gross Tonnage (GT).

"Besaran itu naik empat persen dibandingkan periode sama tahun 2014," katanya.

Sementara itu, lanjut dia, secara keseluruhan kini Pelindo III mengelola 43 pelabuhan yang tersebar di tujuh provinsi seperti Jawa Timur, Jawa Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Tengah, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Kemudian, memiliki 10 anak perusahaan dan afiliasi.

"Kami juga menjalankan bisnis inti sebagai penyedia fasilitas jasa kepelabuhanan yang memiliki peran kunci guna menjamin kelangsungan dan kelancaran angkutan laut. Dengan tersedianya prasarana transportasi laut yang memadai, kami harap mampu menggerakkan serta mendorong kegiatan ekonomi negara dan masyarakat," katanya.

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015