Direktur Jenderal Pengembangan Expor Nasional dari Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Sabtu, mengatakan dengan media itu pengunjung dapat seolah-olah berada di Indonesia menikmati pasir berbisik di Gunung Bromo atau berada di tengah hiruk pikuk Car Free Day di Jakarta.
"Kekayaan wisata Indonesia bisa dipertontonkan dalam media Oculus di Paviliun Indonesia, sehingga para pengunjung World Expo Milano 2015 bisa merasakan secara virtual keberadaannya di Indonesia," katanya dalam peresmian pertunjukan Oculus "Virtual Journey of Indonesia" di Paviliun Indonesia, Milan, Kamis (7/5).
Hadir dalam pertunjukan perdana itu para pejabat Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI), Ketua Koperasi Pelestari Budaya Nusantara (KPBN) Didi Petet, perwakilan Artha Graha Network-Artha Graha Peduli Lidwina Ong dan Fransiska Kansil serta perwakilan dari sponsor lainnya.
Oculus merupakan sebuah perangkat virtual yang dapat membawa penggunanya menuju suatu tempat dengan sensasi seperti aslinya.
Perangkat teknologi terbaru yang ditemukan oleh Palmer Lucky itu mengunakan bantuan perangkat kacamata empat dimensi khusus dan layar yang mendukung untuk menghasilkan efek yang diinginkan.
Tidak hanya itu, teknologi tersebut bahkan kerap disertai dengan efek nyata berupa embun, air dan lain-lain.
Paviliun Indonesia, yang membawa visi untuk menunjukkan Indonesia Kini dan Nanti, akan menggunakan perangkat Oculus untuk membawa pengunjung berkunjung ke Tanah Air.
Pengunjung akan merasakan seperti benar-benar berada di Indonesia secara virtual.
Pertunjukan media Oculus tersebut diharapkan dapat menambah daya tarik pengunjung ke Paviliun Indonesia.
"Anda ingin berpetualang ke objek-objek wisata di seluruh Indonesia dalam satu hari dan menikmati kuliner yang tak terlupakan? Kunjungilah Pavilion Indonesia di World Expo Milano 2015!" ujar Nus.
Pewarta: Ade Irma Junida
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015
