Pertemuan ini merupakan kesempatan penting untuk menyinergikan semua potensi, jaringan dan menjadi wadah dialog eksportir nasional terkait kendala, hambatan, dan permasalahan yang dihadapi para pelaku ekspor, sehingga ada solusi bersama,"
Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Perdagangan mensinergikan jaringan eksportir nasional melalui pertemuan yang diikuti oleh peserta dan pemenang Primaniyarta, dalam upaya untuk mengetahui berbagai kendala dan hambatan para pelaku usaha dalam negeri tersebut.

"Pertemuan ini merupakan kesempatan penting untuk menyinergikan semua potensi, jaringan dan menjadi wadah dialog eksportir nasional terkait kendala, hambatan, dan permasalahan yang dihadapi para pelaku ekspor, sehingga ada solusi bersama," kata Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak, dalam siaran pers yang diterima, Selasa.

Primaniyarta merupakan penghargaan tertinggi yang diberikan pemerintah Indonesia melalui Kementerian Perdagangan kepada eksportir yang dinilai paling berprestasi di bidang ekspor dan dapat menjadi panutan bagi eksportir lain.

Pemberian Penghargaan Primaniyarta 2015 dikelompokkan dalam 4 kategori, yakni Kategori Eksportir Berkinerja, Kategori Pembangun Merek Global, Kategori Eksportir Potensi Unggulan Ekspor, dan Kategori Eksportir Pelopor Pasar Baru.

Nus mengatakan, penerima Primaniyarta diberikan skema pembiayaan ekspor khusus dari Indonesia Eximbank dan Standard Chartered Bank.

"Dari Indonesia Eximbank, ada fasilitas pembiayaan ekspor dengan skema komersial yang dapat menjadi alternatif pembiayaan. Adapun fasilitas pembiayaan ekspor tersebut berupa pembiayaan modal kerja ekspor, pembiayaan investasi, penjaminan, asuransi, dan fasilitas trade finance," jelas Nus.

Perusahaan penerima penghargaan Primaniyarta dinilai memiliki keunggulan yang dapat diandalkan untuk bersaing di pasar ekspor dan memiliki pasar tujuan ekspor yang sangat beragam di pasar tradisional dan nontradisional.

"Perusahaan penerima Primaniyarta adalah perusahaan memiliki kinerja ekspor terbaik, keuangan sehat, dan tidak tersangkut masalah hukum dalam bidang perbankan, pajak, bea cukai, lingkungan, maupun masalah ketenagakerjaan," tambah Nus.

Nus menambahkan, diharapkan agar perusahaan penerima Primaniyarta bisa membangun jejaring yang cukup baik, untuk membangun komunikasi dan pertukaran ilmu antara para pengekspor yang mempunyai jaringan lebih luas, dengan para pengekspor yang kurang luas jaringannya.

" Dengan demikian, bisa membantu peningkatan ekspor dan mewujudkan tujuan pemerintah untuk meningkatan kinerja ekspor nasional," jelasnya.

Pada acara tersebut dihadiri perusahaan penerima Primaniyarta tahun 2011-2015, tim juri, tim evaluasi Primaniyarta tahun 2015, serta para eksportir Indonesia yang tergabung dalam Customer Service Center (CSC) binaan Ditjen PEN.

Sejak penyelenggaraannya pada 1992 hingga 2015, telah terpilih sebanyak 324 perusahaan penerima Penghargaan Primaniyarta, yang berasal dari 28 provinsi di luar enam provinsi yang belum pernah mengirimkan perusahaan binaannya.

Sedangkan penerima Primaniyarta selama 1992-2015 yang menerima penghargaan lebih dari dua kali sebanyak 54 perusahaan, dan perusahaan yang menerima Primaniyarta selama lima tahun berturut-turut adalah PT Bio Farma, PT Growth Asia, PT Indesso Aroma, PT Megasurya Mas, PT Musim Mas, dan PT Smart Tbk.

Pewarta: Vicki Febrianto
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2016