Dengan timsel yang kredibel diharapkan dapat menyeleksi pimpinan KPK yang terpilih benar-benar bersih dan diterima masyarakat"
Biak (ANTARA News) - Presiden Joko Widodo berjanji membentuk Tim Seleksi atau Panitia Seleksi calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi akan diisi oleh orang-orang bebas yang bebas dari kepentingan sehingga mereka bisa memilih orang-orang kredibel, berintegritas dan profesional.

"Dengan timsel yang kredibel diharapkan dapat menyeleksi pimpinan KPK yang terpilih benar-benar bersih dan diterima masyarakat," tegas Presiden Jokowi dalam keterangan pers di Biak, Senin.

Ia mengharapkan, Pansel KPK dapat mulai bekerja menyaring calon pimpinan KPK untuk menjalankan agenda pemberantasan korupsi di Indonesia.

Meski memastikan diisi oleh orang-orang independen, Presiden Jokowi tidak mengungkapkan orang-orang yang masuk Pansel KPK itu.

"Yang jelas setelah Timsel pimpinan KPK terbentuk diharapkan dapat menjalankan tugas dengan benar sehingga hasil penyaringan pimpinan KPK bersih dan tidak bermasalah," harap Presiden Jokowi didampingi Menkopolhukam Tedjo Edy Purdijatno sebelum melawat ke Papua Nugini.

Bareskrim Polri telah menetapkan status tersangka kepada Ketua KPK Abraham Samad atas sangkaan pemalsuan dokumen kependudukan, dan juga kepada Wakil Ketua  Bambang Widjojanto yang dituduh menyuruh saksi memberikan keterangan palsu pada kasus sengketa Pilkada di Mahkamah Konstitusi.

Dengan begitu, kedua pimpinan KPK diberhentikan sementara sehingga kursi Samad dan Bambang digantikan oleh mantan Ketua KPK Taufiequrachman Ruki dan pakar hukum pidana Indriyanto Seno Adji.

Keduanya berstatus pelaksana tugas sampai dengan masa kepemimpinan Samad dan Bambang habis pada Desember 2015. Pergantian itu dilakukan Presiden Joko Widodo menerbitkan Perpu Nomor 1/2015 yang sekaligus mengangkat Direktur Pencegahan KPK Johan Budi S.P sebagai pelaksana tugas wakil ketua.

Johan menggantikan Wakil Ketua KPK Busyro Muqaddas yang pensiun sejak 2014. Tahun itu, Pansel Pemimpin KPK yang diketuai Menteri Hukum dan HAM Amir Syamsuddin merekomendasikan dua nama calon pemimpin, yakni Busyro dan pegiat antikorupsi Robby Arta Brata.



Pewarta: Muhsidin
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015