Singapura (ANTARA News) - Kebangkitan Kornelis Langu setelah sempat "ngedrop" akibat sang kakak meninggal dunia akhirnya berbuah emas di SEA Games 2015.

"Saya sempat ngedrop saat kakak saya meninggal dunia. Namun pelatih bisa meyakinkan saya dan bersama-sama bangkit hingga akhirnya bisa menemukan kembali kondisi puncak di sini," kata Kornelis Langu seusai pengalungan medali emas di Hall 2 Singapura Expo, Rabu.

Petinju kelahiran NTT itu bahkan tidak ikut Piala Presiden 2015 karena masih berkabung. Seiring waktu akhirnya Langu bangkit karena merasa tanggung jawabnya kepada bangsa dan negara khususnya menuju persiapan ke ajang SEA Games 2015.

Kornelius yang pada SEA Games 2013 meraih medali perak, benar-benar telah kembali pada performa terbaiknya. Meski beruji tanding di luar negeri di Kuba kurang dari sebulan namun ia berusaha untuk mengimbagi lawan-lawannya yang banyak berlatih di luar negeri.

"Roger Lagon yang saya hadapi di final konon banyak ikut kejuaraan di luar negeri dan training camp. Licin sekali, saya beruntung sekali bisa menghadapinya," katanya.

Meski uji tanding terbatas, ia beruntung memiliki tim pelatih yang cukup banyak memberikan masukan dan motivasi. Kendati terkendala bahasa dari pelatih asal Kuba, namun ia mengaku tetap enjoy karena saat latihan semuanya mencair menjadi "bahasa tinju" yang bisa diikuti.

"Saya suka dan instruksinya sangat membantu saya saat kesulitan seperti pada laga final tadi, saya coba menang telak tapi memang sangat sulit," katanya.

Ia mengaku senang bisa meraih emas satu satunya pada cabang tinju. Sejak awal petinju di kelas 46-49 kg tersebut memang sudah optimistis, pasalnya hampir semua petinju yang bertanding di kelasnya adalah eks atlet SEA Games 2013 Myanmar.

Setelah sukses meraih emas SEA Games, Langu menatap beberapa kejuaraan yang diharapkan bisa diikutinya untuk meningkatkan prestasinya.

"Saya berharap nanti lebih banyak lagi uji tanding dan ikut kejuaraan di luar negeri. Itu sangat perlu untuk meningkatkan percaya diri dan kemampuan," kata Kornelius. 

Pewarta: Syarif Abdullah
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015