Jakarta (ANTARA News) - Operator pesawat tempur ringan multi peran mesin turboprop, A-29/EMB-314 Super Tucano, buatan Embraer SA-Brazil, bertambah lagi. Angkatan Udara Mali akan menjadi operator berikut pesawat tempur yang juga dioperasikan TNI AU itu. 

Pernyataan tertulis Embraer SA, diterima di Jakarta, Selasa petang, menyatakan, penandatangan kontrak pembelian enam unit A-29/EMB-314 Super Tucano itu dilaksanakan di sela Paris Air Show 2015, di Lapangan Terbang Le Bourget, dekat Paris. 

Adalah Menteri Pertahanan Mali, Tieman Coulibaly, yang menandatangani kontrak itu, bersama Presiden dan CEO Embraer Defense and Security, Jackson Schenider. 

“Kami gembira akan kehadiran operator penting kami di Afrika ini, bersama dengan negara-negara lain yang telah memakai Super Tucano sebelumnya,” kata Schneider. 

Sejauh ini, A-29/EMB-314 telah dioperasikan Angola, Brazil, Republik Dominika, Kolombia, Ekuador, Chile, Burkina Faso, Mauritania, Indonesia, dan Amerika Serikat untuk pengawasan dan pengendalian perbatasan negaranya. Senegal, Honduras, dan Mali telah memesan resmi Super Tucano itu. 

Super Tucano, bagi Angkatan Udara Mali di Afrika Tengah itu, akan dipergunakan sebagai pesawat intai-kontra intelijen, latih madya, dan tempur ringan hingga patroli perbatasan negara. 

Di TNI AU, dia menggantikan peran OV-10F Bronco buatan Rockwell, Amerika Serikat. Super Tucano sekelas dengan Beechcraft T-6 Texan II (Amerika Serikat), Piper PA-48 Enforcer (Amerika Serikat), dan Pilatus PC-21 (Swiss). 

Bahkan, Angkatan Udara Amerika Serikat menyertakan Super Tucano dalam program pengadaan arsenal Dukungan Udara Ringan. Rekor jam terbang Super Tucano saat ini 230.000 jam dan 30.000 jam tempur udara. Lini produksi Embraer SA telah membukukan 210 pesanan pasti dengan 190 telah dikirim ke pemesan. 

Data menyatakan, Super Tucano bisa dipersenjatai dengan 130 kombinasi konfigurasi persenjataan, untuk berbagai misi, termasuk dukungan udara dekat dan intelijen, pengamatan, dan reconnaisance.  

Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2015