Ghardaia, Aljazair (ANTARA News) - 21 orang tewas dan ratusan lagi cedera dalam bentrokan suku antara masyarakat Berber dan Arab di Provinsi Ghardaia di Aljazair Selatan, kata beberapa sumber setempat kepada Xinhua.

Bentrokan meletus ketika sekelompok pemuda tak dikenal bersenjatakan pisau dan senjata api menyerang satu bus, kata Xinhua, Kamis pagi. Bentrokan malam itu  berlanjut sampai fajar, kata satu sumber keamanan.

Sejak Desember 2013, Provinsi Ghardaia telah dilanda serangkaian bentrokan sengit antara warga Chaamba, keturunan Arab, dan Mozabite Berber --aliran Islam Ibadi. Sejauh ini, lebih dari 35 orang kehilangan nyawa.

Ketenangan yang rentan dipulihkan Januari lalu ketika kedua pihak yang bertikai mencapai gencatan senjata yang digagas Presiden Abdelaziz Bouteflika. Namun, tak bertahan lebih dari enam bulan.

Dalam kejadian lain, 102 gerilyawan fanatik bersenjata tewas oleh prajurit Angkatan Darat Aljazair selama semester pertama 2015, kata satu laporan resmi yang dikeluarkan Kementerian Pertahanan.

Korban jiwa paling banyak dicatat di Wilayah Aljazair Tengah, tempat 66 gerilyawan tewas.

Operasi paling berhasil dilancarkan di Provinsi Bouira, Aljazair Tengah, 120 kilometer di sebelah timur Ibu Kota Aljazair, Aljier. 25 gerilyawan tewas di sana.

Beberapa gerilyawan yang berafiliasi kepada Alqaeda di Maghribi Islam (AQIM) dan kelompok yang belum lama berdiri, Tentara Khalifah, masih berlindung di hutan di Provinsi Boumerdes, Tizi Ouzou dan Bouira di Aljazair Tengah, dekat Aljier.

Laporan itu juga menyebutkan selama setengah tahun pertama, 653 peledak, termasuk bom rakitan, granat dan roket dimusnahkan, sementara 150 senjata berbagai jenis disita.

(C003) 

Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015