Jakarta (ANTARA News) - Tiga perusahaan asal Rusia menginvestasikan dananya untuk tiga sektor industri di Indonesia, yakni dua pada sektor pengolahan dan pemurnian (smelter) dan satu pada bidang jalur kereta api sepanjang 198 kilometer.

"Ada keinginan kerja sama luar biasa untuk menindaklanjuti hal-hal yang dibicarakan beberapa waktu lalu antara Presiden Joko Widodo dan Vladimir Putin," kata Duta Besar Indonesia untuk Rusia dan Belarusia Djauhari Oratmangun di Jakarta, Jumat.

Djauhari mengatakan, untuk investasi smelter saat ini sudah masuk pembahasan tahap akhir. Sementara untuk pembangunan jalur kereta api diperkirakan peletakan batu pertama akan dilaksanakan tahun ini.

Djauhari menjelaskan, investasi smelter yang pertama akan mengolah bauksit menjadi Alumina, yang berlokasi di Kalimantan Barat, di mana investasi tersebut dilakukan oleh Rusia Aluminium (Rusal), yang merupakan perusahaan alumunium terbesar dunia.

"Kami juga menggandeng partner lokal. Intinya investasi ini sudah resmi mengandeng PT Aneka Tambang sebagai mitra utama," kata Djauhari.

Kemudian, investasi smelter kedua akan mengolah nikel dan terletak di Sulawesi, yang merupakan investasi dari perusahaan Vi Holding.

Sementara itu, jalur kereta api sepanjang 198 kilometer akan dibangun di Kalimantan Timur oleh Borneo Railways, yang merupakan perusahaan milik Russia Railways.

"Nilai investasi pembangunan smelter itu sekitar 3-6 milliar dollar AS. dan untuk pembangunan jalur kereta api 2,5 miliar dollar AS," ujar Djauhari.

Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Desy Saputra
Copyright © ANTARA 2015