Jakarta (ANTARA News) - Kedatangan Ketua Majelis Permusyawaratan Politik Tiongkok, Yu Zhengsheng, salah satunya diisi dengan kunjungan ke Masjid Istiqlal usai melakukan pertemuan tertutup dengan Presiden Joko Widodo di Istana Negara.

Siaran pers MPR RI, Senin, menyebutkan bahwa Yu berkesempatan memukul bedug menirukan Ketua Badan Pengelola Masjid Istiqlal, Mubarak. Yu juga menerima buku sejarah masjid terbesar di Asia Tenggara itu.

Mubarak menerangkan sejarah berdirinya Masjid Istiqlal kepada Yu. Mubarak mengatakan bahwa istiqlal berarti merdeka, dan nama tersebut digunakan untuk mensyukuri kemerdekaan Indonesia.

Masjid Istiqlal, lanjutnya, diarsiteki oleh Ir. Silaban di atas lahan seluas 9 hektare. Istiqlal ditopang oleh lima pilar, yang merupakan cermin dari rukun Islam, waktu shalat lima waktu serta lima sila dalam Pancasila.

"Istiqlal mencerminkan toleransi umat beragama yang sangat kental. Terbukti, masjid ini dibangun di antara dua gereja, yaitu Katedral dan Imanuel", papar Mubarak.

Pewarta: Tri Reza Essra
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2015