Jakarta (ANTARA News) - Untuk pertama kali dalam sejarah sastra Indonesia, dan juga sejarah dunia buku pada umumnya, karya anak Indonesia Denny JA (penggagas komunitas Indonesia tanpa Diskriminasi)  menjadi "best seller" nomor 1 di toko buku online terbesar dunia, Amazon.com.

Dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, Denny JA mengatakan, bukunya yang berjudul "Fang Yin's Hankerrchief" sejak Selasa 28 Juli 2015 bertengger di rangking no 1 "kindle store" kategori buku puisi dunia. Buku tersebut melampaui buku sastrawan legendaris dunia: William Shakespeare, Jalaluddin Rumi, Kahlil Gibran, Allan Poe, Walt Whitman, Homer, dll.

"Sayapun tak menduga," ujar Denny JA, yang sebelumnya dipilih Time Magazine sebagai satu dari 30 orang paling berpengaruh di dunia internet 2015, bersama Obama, Shakira, Taylor Swift, dll.

Buku Denny JA itu berkisar kisah cinta dalam setting kerusuhan tahun 1998 di era reformasi yang mengantarkan demokrasi ke Indonesia. Namun saat itu terjadi sisi gelap perkosaan massal atas gadis Tionghoa.

Fang Yin adalah salah satu yang diperkosa massal. Ia marah dan keluarganya pindah ke Amerika. Namun Indonesia kemudian berubah. Perlakuan terhadap etnis Tionghoa semakin baik. Fang Yin juga akhirnya berubah dan kembali ke Indonesia. Ini kisah cinta yang tragis dalam setting politik khas negara berkembang. Banyak review pembaca dunia, yang membeli dan membaca buku itu, memberikan penilaian tertinggi, 5 bintang, untuk karya Denny JA itu.

Ketika Ditanya soal penyebab bukunya best seller, Denny JA menduga karena empat  hal, pertama Buku itu membawa inovasi dalam dunia puisi. "Saya memperkenalkan genre baru puisi esai, yaitu puisi yang beropini seperti esai untuk sebuah isu sosial. Bentuknya seperti cerpen yang dipuisikan, penuh dengan data dan catatan kaki selayaknya paper akademis," ujarnya.

Kedua, Buku itu juga disajikan dengan cara berbeda dibandingkan buku puisi lain. Bukunya penuh dengan lukisan di setiap halaman atau semacam  komik puisi.

Ketiga isu yang diangkat adalah kisah penting di negara Indonesia yg merupakan wilayah Muslim terbesar bahawa isu diskriminasi oleh pembaca Barat yang menjadi mayoritas pembeli, isu ini dianggap seksi, membangkitkan rasa ingin tahu mereka.

Keempat dalam dua tahun terakhir ini, Denny JA mendapatkan dua penghargaan dari institusi berwibawa kelas dunia.  Pertama: Time Magazine 2015 selaku 30 tokoh paling berpengaruh di dunia internet. Kedua: Twitter Inc sebagai Golden Tweet 2014 runner up.  

Penghargaan itu mungkin ikut membuat pembaca dunia ingin mengetahui karyanya. Denny JA berniat menyumbangkan semua dana yang diperoleh dari sastra untuk dunia sastra juga.

Pewarta: Ruslan Burhani
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015