Aden (ANTARA News) - Perdana Menteri Yaman Khaled Bahah terbang ke kota pelabuhan Aden yang mengalami kerusakan dari tempat pengasingan di Arab Saudi pada Sabtu, dua pekan setelah pasukan yang setia mengusir para pemberontak Houthi dari kota itu, kata satu sumber di bandar udara.

Ia diikuti oleh beberapa pejabat, yang tugasnya akan memulihkan layanan publik dan normalisasi kota yang rusak akibat pertempuran sengit selama empat bulan.

Bahah, yang juga wakil presiden pemerintahan yang diakui secara internasional, mengasingkan diri bersama Presiden Abedrabbo Mansour Hadi dan sisa timnya awal tahun ini ketika para pemberontak memasuki Aden, tempat terakhir bagi mereka untuk berlindung.

Yaman yang miskin dilanda pertempuran antara pemberontak Houthi yang beraliran Syiah dan para pengikut Hadi, yang telah memperoleh dukungan udara dari koalisi pimpinan Saudi.

Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan perang itu telah membunuh hampir 4.000 orang, setengahnya adalah warga sipil, sedangkan 80 persen dari 21 juta penduduknya sangat memerlukan bantuan dan perlindungan.

Pada Senin, gencatan senjata untuk memberi kesempatan bagi bantuan kemanusiaan diberlakukan oleh koalisi itu tetapi tak berlaku sehari kemudian.

Seorang sumber mengatakan Bahah tiba dengan menumpang satu pesawat militer Saudi, menjadi pejabat paling tinggi kembali ke kota itu sejak pemerintah mengumumkan pembebasannya pada pertengahan Juli.

Bahah berjanji dalam sebuah pernyataan saat tiba bahwa "kehidupan normal" akan kembali ke "Aden yang telah dibebaskan" dan ia akan mengunjungi orang-orang yang cedera dalam pertempuran.

Sumber-sumber yang dekat dengan perdana menteri itu mengatakan ia akan berada beberapa jam di Aden sebelum berangkat ke suatu tempat yang tak diungkapkan, demikian AFP.

(Uu.M016)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015