Kupang (ANTARA News) - Direktur Kriminal Umum Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Timur Komisaris Besar Polisi Sam Kawengian mengatakan pihak Detasemen Khusus (Densus) 88 saat ini tengah menyusuri wilayah NTT yang menjadi pusat masuknya jaringan terorisme.

"Ada sekitar lima orang anggota Densus 88 yang saat ini masih di Kupang, dan mulai hari ini akan menyusuri daerah-daerah di NTT yang diduga masuknya jaringan terorisme," katanya kepada Antara di Kupang, Kamis.

Kelima anggota Densus 88 tersebut menurutnya akan menyusuri daerah-daerah seperti Kabupaten Alor, serta Labuan Bajo yang selama ini menjadi tempat berkumpulnya para terorisme.

Penyusuran oleh kelima anggota Densus 88 tersebut dikarenakan dalam tahun 2015 ini sudah ada dua terduga jaringan teroris yang telah diamankan oleh Densus 88.

"Salah satunya adalah terduga jaringan ISIS yang telah diterbangkan tadi pagi. Dan satu lagi adalah anggota terorisme jaringannya Santoso yang ditangkap di Labuan Bajo beberapa bulan yang lalu," ujarnya.

Lebih lanjut ia mengatakan, maraknya jaringan terorisme yang masuk ke NTT akhir-akhir membuat pihaknya akan mengusulkan ke markas besar Polri akan Polda NTT juga memilki Densus 88 yang bertugas mengawasi berbagai pergerakan jaringan terorisme di NTT.

"Kami akan usulkan ke Mabes agar NTT juga punya Densus 88 sehingga, kedepannya kita tidak perlu minta Densus 88 dari Mabes untuk ke NTT," ujarnya.

Sam mengatakan memang beberapa waktu lalu, Polda NTT sudah mempunyai Densus 88, namun dalam perjalanan terpaksa dibubarkan karena melihat situasi NTT yang kondusif.

Pewarta: Kornelis Kaha
Editor: Unggul Tri Ratomo
Copyright © ANTARA 2015