St. Petersburg (ANTARA News) - Enam pusat pertokoan di St. Petersburg, Rusia, kembali dikosongkan pada Rabu (26/8), akibat ancaman bom.

Netizen di jejaring sosial Rusia, VKontakte, dengan cepat menuding Kelompok Dillindger, "peneror melalui telepon" yang berpusat di Ukraina, sebagai pemberi keterangan palsu mengenai ancaman bom itu.

Kelompok tersebut telah berulangkali mengancam pusat pertokoan dan tempat umum lain di St. Petersburg selama beberapa bulan belakangan sebagai reaksi atas peran Rusia dalam krisis yang berkecamuk di Ukraina.

Namun polisi setempat belum mengkonfirmasi sumber ancaman tersebut, demikian laporan Xinhua.

Walaupun tak ada bahan peledak yang telah ditemukan di semua lokasi itu, yang menjadi sasaran ancaman bom palsu dalam beberapa bulan belakangan, Pemerintah Rusia menangani peristiwa tersebut sebagai "masalah terorisme".
(Uu.C003)

Editor: Heppy Ratna Sari
Copyright © ANTARA 2015