Istanbul (ANTARA) - Rusia mengklaim dukungan Barat untuk Ukraina telah menciptakan  "negara teroris" setelah Moskow menuding Kiev bertanggung jawab atas pembunuhan seorang wartawan perang Rusia terkemuka di St. Petersburg.

"Dukungan Washington dan Brussels untuk otoritas Kiev telah memicu terciptanya negara teroris di pusat Eropa," kata Vyacheslav Volodin, kepala Duma, majelis rendah parlemen Rusia, via Telegram, Selasa.

Volodin mengatakan Dinas Keamanan Federal Rusia telah menangkal sejumlah serangan terhadap wartawan, termasuk Vladimir Solovyov, Margarita Simonyan, Dmitry Kiselyov, Yevgeny Popov, Olga Skabeyeva, Tigran Keosayan, dan Konstantin Malofeev.

"Rezim Kiev berusaha mengintimidasi dan menghancurkan mereka yang mengatakan kebenaran," klaim Volodin.

Baca juga: Rusia mengaku terima 5 jutaan pengungsi dari Ukraina

Dia menyebut yang bertanggung jawab atas mereka yang tewas dan terluka adalah para pemimpin Barat yang mendukung Ukraina.

"Tidak ada pembenar untuk terorisme. Seluruh dunia berjuang melawannya. Jika tidak bernegosiasi dengan teroris, maka mereka dihancurkan," kata Volodin.

Ledakan terjadi di sebuah kafe di kota St. Peterseburg pada Minggu hingga menewaskan wartawan perang Rusia terkemuka, Vladlen Tatarsky.

Komisi anti-terorisme Rusia menuding dinas rahasia Ukraina berada di balik ledakan tersebut. Sebaliknya, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan: "Saya tidak memikirkan apa yang terjadi di St. Petersburg atau Moskow. Rusialah yang seharusnya memikirkan hal itu. Saya justru sedang memikirkan negeri kami."

Baca juga: Zelenskyy sebut absurd Rusia ketuai Dewan Keamanan PBB

Sumber: Anadolu
 

Penerjemah: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023