Tangerang, Banten (ANTARA News) - Direktorat Jenderal Bea Cukai menambah lima anjing pelacak narkotika yang diimpor dari Australia untuk meningkatkan daya tangkal peredaran narkotika yang diselundupkan melalui paket kiriman.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan, Heru Pambudi, di Tangerang, Kamis, mengatakan, kelima anjing ini memperkuat 80 anjing pelacak yang telah dimiliki sebelumnya.

Anjing-anjing dari trah murni yang telah dididik secara khusus itu memiliki kemampuan mendeteksi narkotika yang disimpan di dalam tas maupun paket kiriman lainnya. Anjing diketahui mampu mendeteksi bau ratusan kali lebih kuat ketimbang manusia, juga penglihatan dan pendengarannya. 

"Jadi, anjing ini bisa mendeteksi keberadaan narkotika yang disimpan secara rapat oleh pelaku di dalam barang bawaan," katanya.

Anjing-anjing pelacak narkotika itu akan ditugaskan di setiap bandara. Bandara Soekarno Hatta menjadi perhatian dan fokus utama dalam pencegahan penyelundupan narkotika banyak kasus penyelundupan yang telah diungkap.

Kepala Bea Cukai Bandara Soekarno Hatta, Dwijo Muryono, mengatakan, penyelundupan narkotika melalui jalur udara tergolong tinggi karena menghubungkan berbagai negara. Barang-barang pemakai jasa penerbangan dideteksi anjing-anjing pelacak itu. 

Bea Cukai bersama Polres Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, berhasil menggagalkan dan mengungkap penyelundupan sabu seberat 94 kilogram yang dilakukan empat warga negara china yang merupakan jaringan internasional China - Jakarta.

Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Tangerang, Kamis, mengatakan, selain itu diperoleh juga barang bukti ekstasi sebanyak 112.189 butir dan 300 kilogram soda api yang dikemas dalam 63 kardus.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015