Bojonegoro, Jawa Timur (ANTARA News) - Sejumlah pedagang di Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur, menyatakan harga berbagai macam jenis beras naik sekitar Rp200/kilogram, disebabkan panen tanaman padi di daerah setempat, juga Tuban, sudah berkurang, bahkan mendekati habis.

"Kenaikan harga berbagai macam jenis beras rata-rata sekitar Rp200/kilogram, mulai hari ini," kata seorang pedagang beras di Pasar Banjarjo, Kecamatan Kota, Bojonegoro, Waris, Kamis.

Kenaikan harga beras di daerah setempat dibenarkan pedagang lain, Nanang, bahkan seorang pedagang lainnya, Sakip, memperkirakan harga beras akan terus merangkak naik, karena Bulog di Bojonegoro ikut membeli beras kualitas premium.

Menurut Waris, Bulog setempat membeli beras kualitas premium dalam jumlah banyak, sebab seluruh jajarannya turun ke lapangan, dengan dibantu anggota Kodim 0813.

"Bulog membeli beras kualitas premium dengan jumlah tidak terbatas," kata Nanang.

Nanang mengaku memasukkan beras kualitas premium ke Bulog setempat dengan harga Rp8.900/kilogram, sejak sebulan lalu.

"Saya memasukkan berapa saja diterima bulog. Tapi, kemampuan saya rata-rata sekitar 8 ton per harinya," ucapnya.

Data di Pasar Banjarjo dan Pasar Kota, harga beras kualitas premium naik menjadi Rp9.000/kilogram, yang sebelumnya Rp8.800/kilogram.

Harga beras panenan musim hujan lalu naik menjadi Rp8.500/kilogram, yang sebelumnya Rp8.300/kilogram dan harga beras jatah warga miskin naik menjadi Rp7.500/kilogram, yang sebelumnya Rp7.300/kilogram.

Harga berbagai jenis beras kulitas super kemasan produksi Tuban dan Bojonegoro, naik menjadi berkisar Rp9.400-Rp10.600/kilogram, yang sebelumnya berkisar Rp9.200-Rp10.400/kilogram.

Kepala Disperindag Bojonegoro, Basuki, yang dikonfirmasi, menyatakan, kenaikan harga beras masih dalam batas kewajaran, disebabkan panen musim kemarau sudah hampir habis.

"Kenaikan harga beras yang mencapai Rp9.000/kilogram, untuk kualitas premium, bukan beras kualitas medium," ucapnya.

Pewarta: Slamet Sudarmojo
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015