... selalu seperti ini. Kabut asap ganggu aktivitas warga dan banyak penerbangan dibatalkan...
Pekanbaru, Riau (ANTARA News) - Ribuan pemakai jasa penerbangan terlantar di Bandara Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru, Kamis, lantaran kabut pekat akibat kebakaran lahan dan hutan di sana.

Mereka menumpuk di ruang tunggu dan lorong terminal keberangkatan bandara itu walau ratusan yang lain mengular di depan gerai layanan tiket. Penerbangan Pekanbaru-Yogyakarta dari Citilink dibatalkan karena kabut asap. 

Citilink dalam dua hari terakhir telah membatalkan penerbangan rute Pekanbaru-Yogyakarta akibat kabut asap. "Saya bingung bagaimana sekarang mau ke Yogyakarta karena saya harus kuliah disana," kata seorang calon penumpang, Lusi (20).

M Abduh yang senasib dengan Lusi mengeluhkan pemerintah yang sampai sekarang tidak bisa menyelesaikan masalah kebakaran lahan dan asap.

"Setiap tahun selalu seperti ini. Kabut asap ganggu aktivitas warga dan banyak penerbangan dibatalkan. Kenapa pemerintah tidak sanggup menyelesaikan masalah yang terus berulang seperti ini," keluh Abduh.

10 penerbangan untuk rute domestik dari dan menuju Bandara Sultan Syarief Kasim II hingga siang ini masih ditunda tanpa kepastian berangkat. 

Selain itu, empat penerbangan internasional dari dan menuju Pekanbaru, seperti dari maskapai Air Asia tujuan Kuala Lumpur dan Silk Air tujuan Singapura juga ditunda tanpa kepastian.

BMKG Kota Pekanbaru menyatakan jarak pandang di Pekanbaru, Kamis pagi, tinggal 200 meter padahal jarak pandang aman untuk penerbangan minimal 1.200 meter. 

Berdasarkan satelit Terra dan Aqua, terdapat 177 titik panas tersebar di Provinsi Riau. Dari jumlah itu, sebanyak 107 dipastikan adalah titik api kebakaran.

Titik api paling banyak terdapat di Kabupaten Pelalawan yakni 48 titik, kemudian Indragiri Hilir 14 titik, Indragiri Hulu 27 titik, Kuantan Singingi 12 titik, serta Bengkalis dan Rokan Hulu masing-masing dua titik.

Pewarta: FB Anggoro
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2015