Melalui rumah pintar ini kita bisa ikut memberantas buta aksara. Karena di sana ada bukunya, ada tutornya, sehingga mereka yang buta aksara bisa belajar di sana, bisa membaca, akhirnya bisa melek aksara,"
Jakarta (ANTARA News) - Mantan ibu negara Ani Yudhoyono berpendapat rumah pintar yang telah dikelola diharapkan mampu memberantas buta huruf atau buta aksara, yang saat ini masih dialami oleh sebagian masyarakat Indonesia.

"Melalui rumah pintar ini kita bisa ikut memberantas buta aksara. Karena di sana ada bukunya, ada tutornya, sehingga mereka yang buta aksara bisa belajar di sana, bisa membaca, akhirnya bisa melek aksara," kata Ani saat membuka Musyawarah Nasional Paguyuban Pengelola Rumah Pintar Nasional di Jakarta, Kamis.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menyebutkan, sebanyak 6,2 juta warga masyarakat Indonesia masih menyandang buta huruf atau aksara, yang umumnya kaum perempuan dan berada di daerah padat penduduk.

Ani berpendapat perlu ada kerja sama antara Kemendikbud dengan berbagai lembaga pendidikan non formal seperti rumah pintar untuk memberantas buta huruf atau buta aksara.

"Mudah-mudahan kita bisa bekerja sama (dengan Kemendikbud), memberantas buta aksara. Adanya rumah pintar ini, mudah-mudahan bukan hanya berantas buta aksara, menghitung, menulis, tetapi juga usaha mandirinya," ujarnya.

Di tempat yang sama, Ketua Umum Paguyuban Pengelola Rumah Pintar Nasional Okke Hatta Rajasa mengaku, akan memperluas dan mengembangkan rumah pintar di daerah-daerah yang angka kemiskinannya cukup tinggi.

"Biasanya Diknas akan kasih informasi daerah yang buta aksara tinggi, faktor pendidikan jadi salah satu penyebab yang kemiskinan di daerah tersebut," ujarnya.

Ia berharap semua pihak yang peduli terhadap permasalahan ini untuk bekerja sama mengentaskan buta huruf dan membantu menciptakan kemandirian masyarakat.

"Kami sudah bekerja sama dengan koperasi sejahtera untuk permodalan dan juga pengembangan bisnis dari rumah pintar," katanya.

Direktur Pembinaan Pendidikan Keaksaraan dan Kesetaraan (Bindiktara) Kemendikbud, Erman Syamsudin, mengapresiasi keberadaan rumah pintar karena turut membantu pemerintah dalam mencerdaskan kehidupan bangsa sesuai amanat UUD 1945 dan mengatasi persoalan buta huruf.

Berdasarkan data yang dimiliki, penyandang buta huruf di Indonesia tersebar di 27 kabupaten dengan penduduk yang cukup padat seperti, Jember Jawa Timur, Madura, Papua, Sulawesi Selatan, Jawa Tengah, Karawang, Jawa Barat.

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015