Meski tergolong universitas baru, UISI menjadi universitas favorit bagi mahasiswa baru, terbukti dengan banyaknya pendaftar, dari 847 orang kemudian diseleksi menjadi 567 orang,"
Gresik (ANTARA News) - Universitas Internasional Semen Indonesia (UISI) mengukuhkan sebanyak 567 mahasiswa baru tahun ajaran 2015/2016 dalam Sidang Terbuka Senat di Wisma Ahmad Yani, Kabupaten Gresik, Jawa Timur, Jumat.

Direktur Utama PT Semen Indonesia (Persero) Tbk, Suparni, selaku Ketua Senat mengatakan UISI merupakan pengembangan dari kampus Sekolah Tinggi Manajemen Semen Indonesia (STiMSI).

Ia mengatakan, pendirian perguruan tinggi itu diwujudkan melalui Semen Indonesia Foundation (SMIF) yang merupakan lembaga nonprofit perusahaan untuk mengelolah sejumlah kegiatan di bidang pendidikan, lingkungan, sosial, dan pelayanan kesehatan.

"Meski tergolong universitas baru, UISI menjadi universitas favorit bagi mahasiswa baru, terbukti dengan banyaknya pendaftar, dari 847 orang kemudian diseleksi menjadi 567 orang," kata Suparni di Gresik.

Ia mengatakan, pendaftar tidak hanya berasal dari Jawa Timur, namun juga Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, hingga Papua.

Suparni menyebutkan UISI memiliki tiga fakultas dengan 10 program studi, yakni Fakultas Ekonomi dan Bisnis memiliki tiga prodi, seperti Manajemen, Akuntansi, serta Ekonomi Syariah, selanjutnya Fakultas Teknologi Industri dan Agribisnis memiliki empat program studi yakni Teknik Kimia, Teknik Logistik, dan Teknologi Hasil Pertanian.

Kemudian, Fakultas Teknologi Informasi dan Desain Kreatif yang memiliki program studi Teknik Informatika, Sistem Informasi, dan Desain Komunikasi Visual.

"Salah satu keunggulan UISI adalah komitmen kuat Semen Indonesia untuk menyelenggarakan pendidikan tinggi yang berkualitas. Selain itu keberadaan perusahaan di lingkungan Semen Indonesia Grup dapat dimanfaatkan sebagai laboratorium baru bagi mahasiswa untuk mengekplorasi pengetahuan dan aplikasi ilmu," katanya.

Sementara, dalam Sidang Terbuka Senat itu hadir pula mantan Menteri Pendidikan Nasional periode 2009-2014, Mohammad Nuh, yang memberikan orasi ilmiah bertema "Generasi Emas 2045" dalam rangka persiapan sumber daya manusia Indonesia untuk bersaing di masa depan.

Pewarta: Abdul Malik
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015