New York (ANTARA News) - Petenis putri nomor satu dunia Serena Williams harus lebih keras melewati hadangan rekan senegaranya berperingkat 101 dunia Bethanie Mattek-Sands pada babak ketiga AS Terbuka untuk mempertahankan ambisinya mencatat sejarah baru tenis dengan menciptakan Tahun Kalender Grand Slam untuk seorang petenis.

Serena menundukkan Bethanie Mattek-Sands 3-6, 7-5, 6-0 di Arthur Ashe Stadium dan tinggal empat kemenangan lagi untuk menciptakan tahun kalender Grand Slam pertama sejak Steffi Graf melakukannya pada 1988.

Pemegang status juara empat kejuaraan besar itu juga tengah memburu gelar tunggal Grand Slam ke-22 baginya untuk menyamai pencapaian Graf pada Era Terbuka.

Petenis AS berusia 33 tahun itu berjuang tiga set untuk kesepuluh kalinya pada 24 pertandingan Grand Slam tahun ini dan tetap saja sempurna, dengan delapan di antaranya berbalik unggul setelah tertinggal pada set pertama.

"Saya tak merasa saya bermain terlalu lambat. Saya menganggap Bethanie memulai dengan bagus sekali. Saya harus beradaptasi dengan permainannya dan saya akhirnya mendapatkan ritme mulai akhir set kedua," kata Serena seperti dikutip AFP.

Serena hanya 52 persen sukses pada serve selama set pertama, ketika saat bersamaan dia melakukan 28 unforced error. Namun dia menemukan lagi permainnya pada akhir set kedua, lalu mendominasi pertandingan.

"Dia meningkat. Dia penyusul yang hebat. Selalu demikian. Anda bisa melihatnya ketika dia percaya diri lewat pukulan-pukulannya," kata Mattek-Sands.

Pada babak selanjutnya, Serena yang sudah tiga periode terakhir menjuarai AS Terbuka dan mungkin tampil ke final edisi tahun ini dengan menghadapi petenis bukan Top 10 dunia, akan menghadapi unggulan 19 dari AS Madison Keys, demikian AFP.



Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015