Budapes (ANTARA News) - Perdana Menteri Hungaria Viktor Orban mengerahkan ratusan polisi baru ke perbatasan selatan dengan Serbia, Senin, untuk membantu menghadapi lonjakan pengungsi, yang mencoba masuk Uni Eropa.

Polisi mengumpulkan 5.809 orang di perbatasan, Minggu, sehingga jumlah pelintas batas gelap mencapai 191.702 orang pada 2015, ketika puluhan ribu orang, yang kebanyakan menghindari perang saudara Suriah, melintasi wilayah Balkan barat menuju Jerman.

"Anda akan bertemu dengan orang terpedaya. Anda akan bertemu dengan kemarahan dan kekerasan," kata Orban kepada petugas baru, yang dilantiknya, Senin, dan menyeru polisi bersikap manusiawi namun tetap menegakkan hukum "tanpa kompromi".

Hingga Selasa, pihak berwenang Hungaria akan menerima dan mulai memproses permintaan suaka di perbatasan dan membawa mereka dengan bus ke kamp-kamp di negara tersebut.

Para imigran yang menolak bekerja sama akan tetap dihentikan di perbatasan, dan mereka yang melintasi perbatasan secara ilegal, mencoba menghindari polisi, akan ditahan dan kemungkinan dipenjara.

"Aturan baru yang akan berlaku mulai besok ini akan memperkuat perlindungan perbatasan Hungaria," kata Orban di hadapan polisi baru yang berkumpul di lapangan utama Budapest.

Portal resmi pemerintah menyebutkan 868 petugas baru dilantik dalam upacara tersebut.

Orban mengatakan skala imigrasi ini membutuhkan polisi-polisi baru untuk mulai bekerja sebelum mengakhiri masa belajar mereka, untuk menjaga kedaulatan Hungaria dan cara hidup setempat.

Polisi mengatakan otoritas Hungaria telah membuka pusat-pusat penampungan sementara baru di kota Kormend di wilayah barat dan Szentgotthard.

Fotografer Reuters di Roszke di perbatasan selatan Serbia mengatakan ribuan imigran dibawa dengan kereta api menuju perbatasan dengan Austria. Demikian laporan Reuters.

(Uu.S022/B002)

Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015