Bengkulu (ANTARA News) - Peneliti Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan masih ada misteri di balik bunga Rafflesia yang belum terungkap para peneliti, yakni mulai dari manfaatnya sampai pengembangbiakkannya.

"Rafflesia arnoldii sudah berulangkali dicoba dikembangkan di Kebun Raya Bogor tapi belum bisa tumbuh," kata Deputi Bidang Ilmu Pengetahuan Hayati LIPI Enny Sudarmonowati dalam "Simposium Internasional Rafflesia dan Amorphophallus" di Bengkulu, Selasa.

Misteri lainnya adalah manfaat dari tumbuhan ini di mana belum lama ini hasil penelitian para ahli di Jepang mendapati manfaat mikroba dalam Amorphophallus.

Dia berharap simposium yang dihadiri para peneliti dari delapan negara ini menjadi ajang transfer pengetahuan hingga teknologi tentang pengembangan Rafflesia dan Amorphophallus.

"Memang anggaran juga menjadi persoalan karena kita hanya memiliki 0,09 persen pendanaan penelitian," ucapnya.

Enny mengatakan ada 22 spesies Rafflesia di Indonesia yang tersebar di Sumatera, Jawa dan Kalimantan, sedangkan penelitian perlu terus dikembangkan, termasuk untuk mengetahui peran spesifik spesies itu dalam ekosistem.

Peneliti Rafflesia dari Universitas Bengkulu Agus Susatya mengungkapkan keunikan bunga ini. "Sampai saat ini belum terungkap bagaimana penyebaran rafflesia dari satu habitat ke habitat lain," kata Agus.

Agus juga menyoroti kondisi agroklimat yang mendukung pertumbuhan bunga yang disebutnya perlu diteliti.

Para peneliti yang hadir dan menjadi pembicara dalam simposium ini antara lain dari Perancis, Jepang, Malaysia dan Filippina.



Pewarta: Helti Marini Sipayung
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015