"Saya belajar dari Warga Gaza apa yang namanya kasih sayang. Sekalipun mengalami berbagai penindasan, namun warga di sana tidak menyebarkan kebencian," kata dia di Jakarta, Minggu.
Selain itu, kata dia, melalui Warga Gaza pula, dirinya semakin yakin bahwa pertolongan Yang Maha Kuasa pasti akan datang.
"Mereka terus bertahan hidup dan membuat saya semakin percaya pertolongan Allah itu pasti datang," tutur Peggy.
Dia berkisah, belum lama ini, dirinya begitu terharu atas apresiasi Warga Gaza pada pihak-pihak yang membantu mereka selama ini, salah satunya dalam pembangunan sekolah khusus anak-anak difabel yang hari ini diresmikan.
"Mengharukan, membaca laporan demi laporan yang dikirimkan. Walaupun raga ini tidak berada di sana, tetapi saya merasakan tiap tahap pembangunannya, melalui komunikasi rutin dengan dr. Bassel dan tim "Save Gaza Project" dan melalui foto-foto yang dikirimkan," tutur Peggy.
Foto-foto ini, kata Peggy, mulai dari proses meratakan tanah, menanam pondasi bangunan, membuat rangka dinding, menutup dinding, atap, lantai, memasang pintu dan jendela, pengecatan, sampai siap digunakan.
"Saya kaget, belum sempat kami kirimkan gambar sekolah dalam bentuk 3 dimensi, mereka bahkan sudah memperlihatkan gambar kerja bangunan sekolah secara detil. Buat mereka itu yang bisa dilakukan sebagai ungkapan terima kasih," kata dia.
"Saya kaget, belum sempat kami kirimkan gambar sekolah dalam bentuk 3 dimensi, mereka bahkan sudah memperlihatkan gambar kerja bangunan sekolah secara detil. Buat mereka itu yang bisa dilakukan sebagai ungkapan terima kasih," kata dia.
Pewarta: Lia Wanadriani Santosa
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2015
