Jakarta (ANTARA News) - Nilai tukar rupiah yang semakin melemah terhadap dolar AS membuat sejumlah bisnis harus memutar otak untuk bertahan.

"Di tengah krisis, pasar PC Indonesia cenderung mengalami penurunan, tapi pada Agustus 2015 kontribuai secondary cities di Indonesia justru mengalami kenaikan dari 33 persen menjadi 39 persen," kata Rajesh Thadani, Presiden Direktur Lenovo Indonesia di Jakarta, Kamis.

Untuk mengantisipasi penurunan pasar akibat berkurangnya daya beli masyarakat di tengah krisis, Lenovo menarget kota-kota di daerah sebagai target pasar untuk produk terbarunya: Lenovo Yoga 300 dan Lenovo Ideapad 100.

Melalui kampanye "Siap Maju", Lenovo menyasar generasi millenials (18-35 tahun), khususnya mahasiswa dan karyawan baru yang ingin membeli laptop untuk pertama kalinya.

Kampanye ini melibatkan para milenial sukses seperti penukis muda yang menerbitkan novel pertama pada usia 14, Alanda Kariza, co-founder dan chief engineer PT Brodo Ganesha Indonesia Yukka Harlanda, penginisiasi goarchipelago.com Bening Rara Pratita dan seniman Aditya Novali.

Melalui "Siap Maju" Lenovo menggelar tur ke Denpasar, Manado, Gorontalo, Palembang, Pekanbaru, Banjarmasin, Samarinda, Pontianak, Lampung, Padang, dan empat kota lainnya.

Lenovo Yoga 300 berukuran 11,6 inci adalah laptop comvertible yang layarnya bisa diputar 360 derajat.

Mengusung prosesor Intel Celeron Dual Core N2840 dengan RAM DDR3L 4GB, laptop ini menggunakan teknologi Dolby Home Theatre untuk audio, sedangkanya harganya Rp5 jutaan dan mulai dijual Oktober ini.

Sementara Lenovo Ideapad 100 yang berukuran 15 inci dan disain ramping berketebalan 22,6 mm dihargai Rp3,5 jutaan per unit.

Pewarta: Ida Nurcahyani
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2015