Semarang (ANTARA News) - Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah berupaya meningkatkan jumlah petani tanaman organik yang ada di di provinsi itu.

"Petani-petani ini dibagi dalam gabungan kelompok tani atau gapoktan, jumlah gapoktan di Jawa Tengah mencapai ribuan tetapi baru sedikit yang membudidayakan tanaman organik," kata Kepala Balai Alat Mesin dan Pengujian Mutu Hasil Pertanian Heru Tamtomo di Semarang.

Menurut dia, jumlah gapoktan yang sudah membudidayakan tanaman organik hingga tahun 2014 lalu mencapai 41 gapoktan, sedangkan untuk tahun ini bertambah menjadi 47 gapoktan.

Bahkan, satu di antaranya sudah mengantongi sertifikat internasional dari Eropa. Gapoktan yang membudidayakan tanaman salak tersebut berasal dari Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, Kabupaten Magelang.

Pihaknya berharap jumlah tersebut terus bertambah seiring dengan sosialisasi dan pelatihan yang dilakukan oleh Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura Jawa Tengah kepada para petani.

Heru tak memungkiri, bukan pekerjaan yang mudah mengarahkan para petani agar berpindah dari budidaya tanaman nonorganik ke tanaman organik.

Menurut dia, salah satu faktor yang menyebabkan sebagian petani enggan berpindah dari tanaman biasa ke tanaman organik adalah pola pikir petani yang menganggap budidaya tanaman organik tidak mudah.

"Sebetulnya itu karena kurang pahamnya petani yang bersangkutan dalam membudidayakan tanaman organik. Kalau sepaham pasti dapat berkembang," katanya.

Meski demikian, pihaknya tidak menampik jika proses yang harus dilakukan oleh petani dalam membudidayakan tanaman organik membutuhkan waktu yang lebih lama dibandingkan petani tanaman biasa yang bisa membeli pupuk maupun pestisida di toko pertanian.

"Kalau petani tanaman organik, pupuk harus membuat sendiri yakni memanfaatkan agensi hayati yang ada di sekitar kita, bahkan untuk pembuatan pestisida," katanya.

Salah satu proses pembuatan pestisida adalah dengan memproses sekam selanjutnya dibuat asap cair. Hasil dari pengasapan tersebut digunakan sebagai pestisida.

Pada dasarnya, dengan membudidayakan tanaman organik para petani dapat meminimalisasi bahkan menghilangkan ketergantungannya terhadap produk kimia.

"Dengan begitu mereka dapat berperan dalam menyehatkan masyarakat," katanya.

Pewarta: Aris Wasita Widiastuti
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2015