Jakarta (ANTARA News) - Evi Eliani tak pernah menyangka, sambungan telepon dari Asdinur Bin Sanurih pada Kamis (24/9) pagi menjadi perbincangan terakhir dengan suaminya itu, TKI yang tewas dalam musibah lempar jumroh di Mina, Arab Saudi.

"Kamis pagi menelepon dan meminta maaf belum bisa membahagiakan istri dan anak-anak, Insya Allah akan bertemu lagi," ujar Evi usai menerima santunan di Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Jakarta, kemarin.

Asdinur (36) bekerja di perusahaan kontraktor Saudi Bin Ladin Group, sebagai teknisi listrik.

Evi menambahkan suaminya baru pertama kali menjadi Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Baru berangkat pada Februari lalu, rencananya Desember nanti pulang, tapi ternyata rencana Allah berbeda," tambah dia.

Asdinur semestinya tidak menunaikan ibadah haji pada tahun ini, karena pada awalnya kontrak di perusahaan itu dua tahun.

"Tapi kemudian kontraknya hanya setahun. Jadi perusahaan menawarkan pada suami untuk berangkat haji tahun ini."

Evi tak pernah menyangka suaminya akan menjadi salah satu korban musibah Mina.

"Kami semua ikhlas melepas beliau," kata Evi lirih.

Asdinur dan Evi memiliki tiga anak yang masih duduk di sekolah dasar. Asdinur dan sejumlah korban lainnya telah dimakamkan di Mekkah.

Sebagai ahli waris, Evi menerima jaminan kematian dengan nilai pertanggungan Rp75 juta dan biaya pemakaman Rp5 juta atau total Rp80 juta sesuai dengan Permenakertrans 1/2012.

Selain Evi, sejumlah ahli waris korban lainnya juga diberikan santunan. Tercatat sebanyak tiga WNI yang tercatat bekerja di perusahaan Bin Ladin melaksanakan ibadah haji melalui Hamlah Al Rajhi yakni Akhmad Jamhuri Bin Hisyam, Asdinur Bin Sanurih, dan Wartoyo Usman Kalib.

Klaim diserahkan oleh Direktur Operasi Ritel PT Asuransi Jasa Indonesia, Sahata L Tobing.

Kepala BNP2TKI, Nusron Wahid, berharap pemberian santunan tak hanya dari asuransi di Tanah Air.

"Kami juga meminta perusahaan Bin Ladin untuk turut memberikan santunan. Untuk kasus ini, belum tahu maka kita perlu melihat kontraknya," kata Nusron.

Selain itu, Nusron juga berharap agar Pemerintah Arab Saudi juga turut memberikan santunan bagi para korban Mina.

BNP2TKI juga meminta agar para TKI dilengkapi asuransi sebelum berangkat ke negara tujuan.

Tercatat sebanyak 91 WNI tewas dalam musibah Mina tersebut.

(T.I02)

Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2015